Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjamin, kerja sama dengan 5 provinsi dalam penyediaan stok sapi akan berpengaruh besar. Tidak hanya soal harga, penekanan inflasi juga bisa dilakukan.
"Saya enggak tahu, kamu mesti tanya PD Dharma Jaya. Kemarin lebaran bisa jual berapa Rp 60-an ribu ya? Itu kan kita belum yang lokal, belum keluarin yang potong sendiri kan. Tapi pasti enggak mungkin lah sampai Rp 100-150 ribu," ujar Ahok di Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (13/11/2015).
Untuk dapat mengelola sapi itu, kata Ahok, PD Dharma Jaya sebagai Badan usaha Milik Daerah (BUMD) DKI akan menerima dana Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) Rp 200 miliar hingga 2017. Pengendalian ini sangat berpengaruh dalam menekan inflasi.
Baca Juga
Advertisement
"Keuntungannya, warga DKI tentu tidak membeli daging sapi dengan harga yang terlalu fluktuatif. Berarti ini kita juga dapat mencegah terjadinya inflasi. Inflasi kita tahan supaya tidak terlalu tinggi. Nah, ini juga otomatis menolong survei KHL (Komponen Hidup Layak) karena agak turun kan," jelas dia.
Menurut Ahok, uang tidak terlalu masalah bagi DKI. Justru yang dihadapi saat ini adalah banyak peternak di daerah yang tidak mendapat untung. Keuntungan malah banyak dinikmati para pedagang.
"Semua daerah peternak-peternak umumnya kan di bawah garis kemiskinan. Pelihara sapi setengah mati, jualnya mahal, keuntungannya enggak dia nikmatin. Dengan adanya pola seperti ini, disediakan kapal, kita harapkan petani dapat mendapatkan uang lebih baik," tutup Ahok. (Rmn/Sun)