Liputan6.com, Jakarta: Hasil quick count atau perhitungan cepat lembaga Cirus Surveyor Group, pasangan Soesilo Bambang Yudhoyono-Boediono mengumpulkan suara paling besar dalam pemilihan presiden 2009, Rabu (8/7) sore. SBY-Boediono mendapatkan angka 60,20 persen, disusul Megawati Soekarnoputri-Prabowo 27,49 persen, dan Jusuf Kalla-Wiranto dengan 12,31 persen.
Bila mengacu pada hasil ini, tidak akan ada perubahan signifikan sehingga pasangan SBY-Boediono akan menjadi pemenang. Meski begitu, hasil ini tetap merupakan prediksi kemenangan. Sementara hasil resminya tetap menunggu pengumuman Komisi Pemilihan Umum.
Hal senada diungkapkan Direktur Eksekutif Cirus Surveyors Group, Andrinof A. Chaniago. Ia mengatakan survei bukanlah alat pengabsahan dan instrumen formal. Namun survei menjadi alat penambah keyakinan dengan dasar perhitungan logis dan bisa dibuktikan. "Fakta empiris nanti akan memperlihatkan kalau lembaga survei tidak benar maka akan dihukum masyarakat," ucap Andrinof.
Pengamat politik Yudi Latief pun angkat bicara. Bila fakta hasil survei ini dikukuhkan KPU, artinya kepercayaan masyarakat terhadap SBY masih tinggi dan akan menjadi periode kedua bagi dia memimpin Negeri ini. "Di periode kedua ini SBY sebaiknya melapangkan jalan bagi perbaikan fundamen-fundamen demokrasi dan perbaikan ekonomi," ucap Yudi.(YNI/YUS)
Bila mengacu pada hasil ini, tidak akan ada perubahan signifikan sehingga pasangan SBY-Boediono akan menjadi pemenang. Meski begitu, hasil ini tetap merupakan prediksi kemenangan. Sementara hasil resminya tetap menunggu pengumuman Komisi Pemilihan Umum.
Hal senada diungkapkan Direktur Eksekutif Cirus Surveyors Group, Andrinof A. Chaniago. Ia mengatakan survei bukanlah alat pengabsahan dan instrumen formal. Namun survei menjadi alat penambah keyakinan dengan dasar perhitungan logis dan bisa dibuktikan. "Fakta empiris nanti akan memperlihatkan kalau lembaga survei tidak benar maka akan dihukum masyarakat," ucap Andrinof.
Pengamat politik Yudi Latief pun angkat bicara. Bila fakta hasil survei ini dikukuhkan KPU, artinya kepercayaan masyarakat terhadap SBY masih tinggi dan akan menjadi periode kedua bagi dia memimpin Negeri ini. "Di periode kedua ini SBY sebaiknya melapangkan jalan bagi perbaikan fundamen-fundamen demokrasi dan perbaikan ekonomi," ucap Yudi.(YNI/YUS)