Cerita Caitlyn Jenner Bicara dengan Tuhan Sebelum Transgender

Caitlyn Jenner mengatakan hal ini di depan banyak orang. Ia merasa diberkati menjadi salah satu kaum transgender.

oleh Sylvia Puput Pandansari diperbarui 10 Nov 2015, 19:00 WIB
sumber foto: Mirror.co.uk

Liputan6.com, Los Angeles Cait menceritakan sekelumit pengalaman menarik baginya bagaimana ia melewati masa transisi dari laki-laki ke perempuan termasuk bagaimana ia merasa ada komunikasi antara Tuhan dan dirinya.

Foto: Dailymail.co.uk

"Aku terduduk dengan seorang pastor. Berbicara dengannya tentang permasalahanku. Dan ya, aku terlibat banyak percakapan dengan Tuhan. Aku sampai pada kesimpulan bahwa aku tahu alasan Tuhan menciptakan aku ke dunia seperti ini. Untuk menjadi diri sendiri dan dengan begitu, mungkin aku bisa membuat hal yang berbeda di dunia ini," tukas Cait seperti dilaporkan Mirror.co.uk, Selasa (10/11/2015).

Pada kesempatan itu, di depan semua orang yang menghadiri acara penghargaan `Transgender Champion` dalam rangkaian acara Glamour Magazine`s 2015 Women of the Year, Cait percaya diri. Pidato itu menyentuh banyak orang, mereka bertepuk tangan riuh dan memberi semangat.

Caitlyn Jenner merapikan tatanan rambutnya saat berpose di karpet merah acara penghargaan Glamour Women Of The Year di New York City, Senin (9/11/2015). (Dimitrios Kambouris/Getty Images untuk Glamour/AFP)

Pada awal perubahannya, Cait yang saat itu masih menjadi Bruce menjadi buron wartawan. Gerak-geriknya diawasi. Ia juga tak luput menjadi olokan, terlebih di dunia maya. Tak mudah bagi Cait mengatakan kebenaran dan keinginan hatinya kepada keluarga yaitu istri dan anak-anaknya.

"Namun kini aku merasa sangat terberkati memiliki keluarga seperti saat ini. Tidak ada yang meninggalkanku, mereka semua mendukungku dan itu sangat luar biasa," sambung Kris lagi.

Caitlyn Jenner saat menyampaikan pidato di atas panggung acara penghargaan Glamour Women Of The Year di New York City, Senin (9/11/2015). (Larry Busacca/Getty Images untuk Glamour/AFP)

Cait juga membenarkan dirinya setiap hari tak hentinya berkomunikasi dengan Sang Pencipta meminta penerangan dan kesabaran. Ia mendoakan mereka yang justru menjelekkannya. (

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya