Kapolri: Kalau Sudah Gabung ISIS Tak Perlu Dicari

Badrodin menegaskan, kasus bergabungnya WNI ke kelompok radikal ISIS bukanlah kasus baru.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 09 Nov 2015, 14:56 WIB
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menghadiri Silaturahmi dengan Pimred Media di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/11/2015). Silaturahmi membahas surat edaran ujaran kebencian (hate speech) dan pengamanan jelang Pilkada serentak. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho diduga bergabung dengan kelompok radikal Negasa Islam Irak-Suriah (ISIS). Dwi Djoko disebut ke ISIS setelah meninggalkan Indonesia untuk berangkat umrah.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan pihaknya telah mendapat informasi terkait bergabungnya Dwi Djoko ke ISIS. Menurut Badrodin, Dwi Djoko pergi meninggalkan Tanah Air bersama beberapa saudaranya.

"Ya informasinya begitu (gabung ISIS), tapi kita belum jelas (informasinya), ada yang akan memverifikasi itu. Karena dengan saudaranya (pergi), tidak jelas pergi kemana," kata Badrodin di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (9/11/2015).

Badrodin menegaskan, kasus bergabungnya WNI ke kelompok radikal ISIS bukanlah kasus baru. Sudah ada beberapa orang selain Djoko, yang telah bergabung ke kelompok tersebut. Polri, sambung dia, tidak bisa berbuat banyak bila ada WNI yang terindikasi bergabung dengan ISIS.

"Kalau sudah ke sana (gabung ISIS) ngapain dicari," ucap dia.

Sejak Agustus 2015, Dwi Djoko tidak lagi masuk kantor. Ternyata sang direktur bukan hanya tidak masuk kantor, tetapi keluarganya pun tidak mengetahui keberadaan Dwi Djoko yang meninggalkan Indonesia karena berangkat umrah.

Staf Ahli Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Wawan Purwanto mengatakan, pihaknya masih terus menyelidiki bukti-bukti keterlibatan DJW dengan ISIS.

"Masih perlu dikonfirmasi, belum fix. Masih diperkuat oleh bukti-bukti dan saksi-saksi lainnya," kata Wawan, Sabtu 7 November lalu. (Ron/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya