Liputan6.com, New York - Standard Chartered akan memangkas 15.000 ribu tenaga kerja lataran kinerja terus memburuk. Bahkan secara mengejutkan perseroan mencatatkan kerugian pada kuartal III 2015.Pengurangan tenaga kerja itu akan selesai pada 2018.
Dengan pemangkasan tenaga kerja diharapkan ada tambahan modal sehingga dapat digunakan untuk infrastruktur teknologi dan peluang strategis lainnya.
Advertisement
"Lingkungan bisnis di pasar keuangan tetap menantang. Kinerja kami baru-baru ini mengecewakan. Kami telah mengumumkan starategi yang membuat perubahan besar untuk bagaimana mengelola perusahaan ke depan," ujar CEO Standard Chartered Bill Winter seperti dikutip dari laman CNN Money, Selasa (3/11/2015).
Dari pemangkasan tenaga kerja itu, perseroan diharapkan meraih tambahan modal US$ 5,1 miliar atau sekitar Rp 69,07 triliun (asumsi kurs Rp 13.545 per dolar AS). Perseroan mencatatkan kerugian mencapai US$ 139 juta atau sekitar Rp 1,88 triliun hingga kuartal III 2015.
Kinerja itu dipicu dari harga komoditas tertekan dan ekonomi China melambat. Selain Standard Chartered, lembaga keuangan internasional yang memangkas tenaga kerja yaitu Deustche Bank yang akan memangkas 35 ribu pekerja setelah menderita kerugian pada kuartal III 2015. (Ahm/Igw)