HSBC Gelar Konferensi Pendidikan Buat Perencanaan Masa Depan Anak

HSBC berkomitmen menjadi mitra nasabah dalam mempersiapkan pendidikan anak.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 30 Okt 2015, 17:19 WIB
Bank HSBC ikut berpartisipasi di acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2015 di JCC, Jakarta, Kamis (10/9/2015). Sejumlah bank menawarkan beragam fasilitas untuk menarik pengunjung menabung di tempatnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - HSBC Indonesia bekerja sama dengan lembaga pendidikan Adam Khoo Learning Technologis group (AKLTG) akan menggelar '21st Century Education Conference' pada 31 Oktober 2015 di Balai Sarbini, Jakarta. Konferensi pendidikan untuk membantu nasabah menemukan solusi dalam pembentukan karakter dan menyiapkan kemandirian untuk anak.

Senior Vice President and Head of Wealth Management HSBC Indonesia, Steven Suryana mengatakan, HSBC berkomitmen menjadi mitra nasabah dalam mempersiapkan pendidikan anak.

"HSBC senantiasa mengambil peran untuk menjadi mitra finansial bagi nasabah dalam mempersiapkan pendidikan buah hati, baik bagi nasabah yang masih merencanakan pendidikan anak di kemudian hari maupun bagi nasabah yang sudah siap untuk mengirimkan anak untuk menempuh pendidikan tinggi," kata dia di Jakarta, Jumat (30/10/2015).

Rencananya, acara ini dihadiri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan. Adapun topik yang dibahas antara lain metode pembelajaran yang efektif, cara memupuk potensi anak, serta pemilihan perangkat pembelajarannya.

Tak hanya itu, adapun topik lain seperti pemilihan pendidikan dan karir. Kemudian strategi persiapan dana pendidikan anak di masa depan.

"Konferensi pendidikan ini di dihadiri oleh 2.500 peserta di antaranya nasabah HSBC dan masyarakat luas yang mencakup para orang tua, remaja serta pendidik," ujarnya.

Sebagai informasi, hasil survei The Value of Educarion 2015 Learning for Life yang digagas oleh HSBC dan Ipsos MORI menyebutkan orang tua Indonesia menyatakan pentingnya pendidikan sehingga sebanyak 71 persen merasa perlu pendidikan ekstra di luar pendidikan formal.

Kemudian sebanyak 44 persen merasa khawatir jika daya saing anaknya tidak dibekali pendidikan lengkap dari sekarang.

AKLTG sendiri merupakan perusahaan pelatihan dan pendidikan berbasis di Singapura dan memiliki cakupan di Malaysia, Vietnam, Thailand, India dan Indonesia. (Amd/Gdn)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya