Kabut Asap Pekat, Warga Palangkaraya Mulai Mengungsi

Pagi-pagi sekali Peter, istri, serta 2 anaknya yang masih balita sudah bersiap berangkat menunggu mobil jemputan untuk ke Banjarmasin.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Okt 2015, 19:19 WIB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Palangkaraya - Salah satu keluarga yang terpaksa mengungsi untuk menghindari dampak buruk kabut asap adalah keluarga Peter, warga Jalan Sapan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (2/10/2015), pagi-pagi sekali Peter, istri, serta 2 anaknya yang masih balita sudah bersiap berangkat menunggu mobil jemputan.

Pekatnya kabut asap membuat kedua anak Peter batuk dan pilek sedangkan istrinya pusing dan sesak napas. Keluarga ini memutuskan mengungsi ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Saat ini, konsentrasi partikel udara di Palangkaraya mencapai 888 mikrogram.

"Rencana mau ke Banjarmasin dalam rangka pekatnya kabut asap yang ada di Palangkaraya ini sudah mulai mengganggu kesehatan terutama untuk anak-anak kami," ucap Peter.

Kabut asap juga semakin menjadi-jadi di Kota Padang, Sumatera Barat. Meski demikian, Dinas Pendidikan Kota Padang belum juga meliburkan murid sekolah. Padahal, tingkat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sudah masuk level berbahaya. Daerah lain seperti Kabupaten Dharmasraya, Sijunjung, Solok, dan Kota Payakumbuh sudah sejak lama meliburkan murid sekolahnya.

Setelah diguyur hujan sejak Kamis 1 Oktober 2015 malam hingga pagi tadi, Kota Pekanbaru, Riau mulai cerah dengan jarak pandang di atas 1.000 meter. Penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru mulai normal. Warga Pekanbaru pun mulai bisa bernapas lega karena ISPU mulai membaik.

Sementara itu, kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang, Sumatera Selatan pagi tadi juga berangsur-angsur mulai menipis. Jarak pandang mencapai 1 km lebih. Menipisnya kabut asap di Palembang karena terjadinya perubahan arah angin menuju selatan Pulau Sumatera. (Vra/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya