Tim Pengawas Haji DPR Minta Arab Umumkan Data Korban Tragedi Mina

Tim Pengawas Haji DPR RI mendesak pemerintah Arab Saudi untuk segera merilis data jumlah dan asal korban tragedi Mina.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 25 Sep 2015, 10:18 WIB
Ratusan umat muslim berjalan di di salah satu jalan di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015). Sekitar dua juta umat muslim dari berbagai negara berkumpul untuk melakukan prosesi lempar jumrah di Mina. (REUTERS/Ahmad Masood)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Tim Pengawas Haji DPR RI mendesak pemerintah Arab Saudi untuk segera merilis data jumlah dan asal korban tragedi Mina. Sebab, hingga saat ini jumlah korban yang diumumkan masih simpang siur dan masih terus bertambah.

"Sekarang ini, yang disampaikan hanyalah total jumlah korban. Sementara, negara-negara korban belum pernah diumumkan. Bahkan, jenis kelamin para korban saja pun tidak disampaikan," kata Ketua Tim Pengawas Haji DPR yang juga sedang menunaikan ibadah haji di Mekkah, Saleh Partaonan Daulay saat dihubungi, Jumat (25/9/2015).

Menurut Saleh, pemberitahuan tentang jumlah korban dan asal negaranya dinilai sangat penting. Terutama untuk menenangkan keluarga para jemaah haji yang ada di negara masing-masing. Dia memandang, setelah 8 jam pascakejadian, semestinya informasi tentang asal negara korban sudah bisa diketahui.

"Kalau tidak nama negara-negara korban tidak diumumkan, ada kesan seolah-olah ada yang ditutup-tutupi. Sebagai penanggung jawab haji, pemerintah Saudi tentu memiliki tanggung jawab besar dalam menangani masalah ini," lanjut dia.

Ketua Komisi VIII DPR menuturkan, sewaktu tim pengawas DPR mengadakan kunjungan langsung ke tempat pelontaran jumrah, tim pengawas haji juga mendapatkan bahwa jamaah dari negara lain juga tak mengetahui data korban dari negaranya.

"Kami bertemu dengan jamaah haji dari berbagai negara. Hampir semuanya menyatakan bahwa mereka juga belum mengetahui jumlah jemaah haji yang korban dari negaranya. Itu berarti, masing-masing negara memperoleh informasi dari tim dan misi haji mereka," tandas Saleh. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya