Dari Bitingan Lama Mencetak Pebulu Tangkis Dunia

Liem Swie King , Hastomo Arbi, Hariyanto Arbi, dan Hastomo Arbi merupakan sejumlah pebulu tangkis yang dibimbing dan dilatih PB Djarum.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 18 Sep 2015, 15:55 WIB
Sebanyak 42 peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2015 lolos ke fase karantina di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (6/9/2015). (Liputan6.com/Zulfikar Abubakar)

Liputan6.com, Kudus - Kudus tidak hanya dikenal sebagai kota santri, tapi juga kota penghasil kretek terbesar di Jawa Tengah. Namun selain itu, kota yang terletak di jalur pantai timur laut Jawa Tengah, antara Semarang dan Surabaya, itu juga sebagai penghasil pebulu tangkis andal kelas dunia.

Mereka di antaranya adalah Liem Swie King, Hastomo Arbi, Hariyanto Arbi, Ardy Bernardus Wiranata, Alan Budikusuma, Sigit Budiarto, Ivanna Lie, Yuni Kartika, Minarti Timur, Maria Kristin Yulianti, dan lainnya. Mereka menjadi pebulu tangkis dunia berkat bimbingan dan pelatihan yang diberikan PB Djarum.

Awalnya, perkumpulan ini didirikan sebagai kegiatan penyaluran hobi bagi karyawan rokok Djarum. Ditambah lagi, CEO PT Djarum Robert Budi Hartono juga sangat mencintai dan hobi bulu tangkis. Maka pada 1969, brak, tempat karyawan melinting rokok di Jalan Bitingan Lama No. 35, Kudus, setiap sore digunakan sebagai tempat berlatih bulu tangkis di bawah nama Komunitas Kudus.

Selain para karyawan, Budi Hartono juga merekrut Liem Swie King untuk ikut berlatih. Kesuksesan Liem Swie King meraih medali emas PON Jakarta 1973 membuat Budi Hartono mengembangkan Komunitas Kudus menjadi organisasi PB Djarum. Dan sejak 2005, PB Djarum selalu menggelar audisi beasiswa untuk mencari-mencari para pebulu tangkis berbakat untuk melahirkan Liem Swie King baru.(Bog/Mar)

Ingin tahu tentang PB Djarum, silakan simak video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya