Proyek Perluasan Masjidil Haram Garapan Bin Laden Grup Dihentikan

Raja Arab Saudi telah mengeluarkan keputusan menghentikan semua proyek konstruksi Saudi Bin Laden Group.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 16 Sep 2015, 10:19 WIB
Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz Al Saud saat mengunjungi lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi. Raja akan terus menginvestigasi dan menyelidiki jatuhnya crane. (REUTERS/ Bandar al-Jaloud)

Liputan6.com, Mekah - Raja Arab Saudi telah mengeluarkan keputusan menghentikan semua proyek konstruksi Saudi Bin Laden Group. Hal itu diperintahkan oleh pihak Kerajaan sampai penyelidikan penuh atas musibah Mekah rampung.

Grup Saudi Bin Laden adalah salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Saudi.

"Perusahaan konglomerat konstruksi yang didirikan pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden itu dianggap bertanggung jawab atas proyek perluasan di Masjidil Haram. Masjid terbesar di dunia dan mengelilingi situs suci Islam, Kabah," demikian diberitakan kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA) seperti dikutip dari CNN, Rabu (16/9/2015). 

Pihak berwenang Arab Saudi juga memberi sanksi kepada kelompok usaha konstruksi Bin Laden, akibat salah satu crane jatuh di Masjidil Haram, Mekah. "Sebuah Komisi Investigasi Kecelakaan memutuskan bahwa perusahaan itu tidak mengindahkan norma-norma keselamatan," tulis SPA seperti dikutip dari BBC.

Media setempat melaporkan, perusahaan Bin Laden akan dilarang beroperasi dan mengambil kontrak pekerjaan. Sanksi ini berlaku hingga keseluruhan proses hukum terhadap kecelakaan ini selesai dan penyelesaian hukum dalam kasus musibah Mekah rampung.

Mengutip laman Al Jazeera, Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud juga mengumumkan bahwa setiap keluarga korban tewas dan cacat permanen dalam musibah Mekah pada 11 September, akan menerima santunan sebesar 1 juta riyal (sekitar $ 260.000) atau berkisar Rp 3,8 miliar.

Korban luka akibat terimpa crane jatuh, akan menerima 500 ribu riyal (sekitar $ 130.000) atau berkisar Rp 1,9 miliar.

Menurut penyelidikan awal oleh otoritas Saudi, diyakini terjadi masalah keseimbangan pada salah satu crane di Mekah saat cuaca buruk dalam ibadah haji berlangsung.

 

Tragedi Mekah ini terjadi saat hujan badai menerpa kawasan tersebut pada Jumat 11 September 2015 sore sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Hingga kini pemerintah Arab Saudi masih menyelidiki penyebab tumbangnya alat berat itu. Bencana itu menyebabkan 111 korban jiwa pada jemaah yang sedang melaksanakan ibadah haji, 11 di antaranya dari Indonesia.

Sementara 200 lebih lainnya dilaporkan mengalami luka-luka. (Tnt/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya