Liputan6.com, Jakarta - Serapan anggaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) hingga saat ini baru mencapai 24 persen dari pagu anggaran 2015 yang mencapai Rp 3,5 triliun.
Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan bahwa rendahnya penyerapan anggaran ini karena masalah keterlambatan penyusunan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) dalam APBNP 2015. Namun demikian, pada sisa bulan ini pihaknya akan menggenjot penyerapan anggaran tersebut.
"Penyerapan yang masih rendah ini karena ada masalah Ketertinggalan dalam proses APBN-P. DIPA program ini baru turun Juni. Terlambat juga di internal kami dan sudah saya pelajari tapi digenjot dengan kuat," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/9/2015).
Sementara untuk 2016, Kemendag mendapatkan usulan pagu anggaran sebesar Rp 4 triliun. Menurut Thomas, salah satu hal yang dijadikan fokus kementeriannya adalah revitalisasi atau perbaikan pasar-pasar tradisional.
"Di 2016, kami tata dalam 4 program. Pertama adalah program revitalisasi pasar, pasar rakyat yang dimaksud. Contohnya ada Pasar Klewer yang kemarin kebakaran itu butuh revitalisasi," lanjutnya.
Selain itu, pada tahun depan Kemendag juga tengah menyusun tiga pilar program utama. Pertama, adalah menjaga ketersediaan dan kestabilan harga kebutuhan pokok. Perkuat pasar dalam negeri. Kedua, meningkatkan ekspor dan kerja sama internasional. Ketiga adalah reformasi birokrasi di Kementerian Perdagangan.
"Tiga pilar di sektor perdagangan ini diantaranya adalah untuk menggenjot perdagangan antar daerah. Hal ini sangat penting dalam kondisi seperti ini. Kemudian pengawasan dan akuntabilitas stok komoditas, peningkatan efisiensi pasar dalam negeri serta peningkatan perlindungan konsumen," tandasnya. (Dny/Gdn)
Ini Pembelaan Mendag Soal Rendahnya Penyerapan Anggaran
Untuk 2016, Kemendag mendapatkan usulan pagu anggaran sebesar Rp 4 triliun.
diperbarui 07 Sep 2015, 19:27 WIBMenkeu Bambang Brodjonegoro (tengah) dan Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan) mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/9). Rapat itu membahas RUU APBN 2016.(Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
BMKG Jelaskan Penyebab Cuaca Panas di Sebagian Wilayah Indonesia
Pertamina Goes To Campus, Jadi Jalan Bagi Pertamina Hadapi Trilema Energi
Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal, Mendag Ungkap Demi Konsumen
IFG Life Gabung Keanggotaan LAPS SJK, Jadi Wadah Pengaduan Pemegang Polis
Hasil Piala Uber 2024: Ester Tri Wardoyo Menang, Indonesia vs Korea Selatan 2-1
Potret Ester Nurumi Tri Wardoyo di Luar Lapangan Bulu Tangkis, Bintang Indonesia di Piala Uber 2024
Jalani Pemeriksaan di RS, Wanita Ini Malah Diberitahu Dirinya Telah Meninggal 4 Bulan Lalu
Sosok Jodoh untuk Wanita Jomblo Seumur Hidup di Surga, Siapa Dia?
66% Orang Tua Merasa Terisolasi dan Kesepian, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Top 3 Tekno: Fitur Keamanan Knox ada di Smart TV Samsung hingga Mode Repair di iOS 17.5
Hamas Kirim Perwakilan ke Mesir untuk Bahas Gencatan Senjata dengan Israel
Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Tembus Rp 2.300 Triliun di 2025, Kripto Digadang Jadi Kunci