Ribuan Warga Pekanbaru Salat Minta Hujan untuk Hilangkan Asap

Jemaah terlihat khusuk mengikuti doa yang dibawakan imam. Di antara mereka ada yang menangis mendengar doa supaya Tuhan menurunkan hujan.

oleh M Syukur diperbarui 07 Sep 2015, 12:56 WIB
Ribuan warga Pekanbaru salat istisqa untuk meminta hujan. (Liputan6.com/M. Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Ribuan masyarakat Kota Pekanbaru dari berbagai kalangan melaksanakan Salat Istisqa di Masjid Annur, Jalan Hang Tuah, hari ini. Salat dimaksudkan untuk meminta hujan kepada Tuhan. Dengan adanya hujan, diharapkan kebakaran lahan berhenti dan kabut asap pun hilang.

Salat ini digagas oleh Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Aries Syarif Hidayat. Tampak hadir Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, dan jajaran pemerintahan lainnya.

Pantauan di lokasi, salat sunnah ini juga dilaksanakan para siswa yang sekolahnya bersebelahan dengan masjid tersebut. Ratusan polisi dan TNI juga ikut salat meminta hujan.

Di lokasi, jemaah terlihat khusuk mengikuti doa yang dibawakan imam. Di antara mereka ada yang menangis mendengar doa supaya Tuhan menurunkan hujan di Lancang Kuning.

Menurut Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, salat yang digagas Polresta Pekanbaru ini bertujuan mengajak seluruh umat Muslim di Kota Pekanbaru untuk memohon kepada Tuhan.

"Supaya masyarakat Muslim memohon kepada Allah SWT menurunkan rahmatnya berupa hujan ke bumi Lancang Kuning ini," ujar Guntur di Pekanbaru, Senin 97/9/2015).

Masih kata Guntur, salat dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. "Alhamdulillah lebih dari 1.000 orang umat Islam datang dari berbagai instansi dan sekolah. Mudah-mudahan Allah menurunkan rahmatnya kepada kita semua," imbuh Guntur.

Akibat kabut asap, kondisi udara di Pekanbaru terus memburuk. Beberapa hari belakangan, bahkan udara dinyatakan tidak sehat dan berbahaya bagi kesehatan.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG), jarak pandang di Pekanbaru kian memburuk dan mencapai angka 200 meter.

Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin mengatakan, asap ini selain berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Riau, juga merupakan kiriman dari provinsi tetangga. (Ant/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya