BUMN Transportasi Ini Manfaatkan Gas untuk Bahan Bakar

Saat ini PELNI menggunakan BBM untuk operasional kapal laut miliknya sekitar 33,4 juta liter per bulan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Sep 2015, 12:35 WIB
Ilustrasi PGN (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) terus melakukan inisiatif baru dalam memperluas pemanfaatan gas bumi di berbagai segmen pasar di Indonesia. Salah satu inisiatif baru adalah pemanfaatan gas oleh transportasi laut.

Bertempat di Kementerian BUMN, Jakarta, PGN menandatangani nota kesepakatan kerjasama penggunaan gas bumi bagi armada transportasi laut dengan PT Perusahaan Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) dan PT ASDP Indonesia Ferry pada Kamis, 3 September 2015.

Kesepakatan kerjasama tiga BUMN tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PELNI Elfien Goentoro, Direktur ASDP Danang S. Baskoro, disaksikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dan jajaran direksi ketiga perusahaan BUMN.

"Penggunaan bahan bakar gas yang lebih efisien dan ramah lingkungan akan membuat ongkos transportasi laut di Indonesia lebih efisien dan bersaing‎," kata Rini di Kementerian BUMN, Kamis (3/9/2015).

Kerjasama tersebut merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang sebelumnya sudah dilakukan oleh PGN dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan.

PGN, PELNI dan ASDP bersama-sama melakukan studi persiapan pengembangan infrastruktur dan teknologi terkait penggunaan bahan bakar gas bumi bagi kapal laut. Dengan adanya kerjasama ini nantinya kapal-kapal milik PELNI, ASDP maupun kapal perintis Ditjen Hubla akan mengkonversi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) ke gas bumi yang dalam hal ini berupa gas bumi cair atau LNG (liquefied natural gas).

Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso menyatakan bahwa sebagai pengembang infrastruktur gas bumi terpenting di Indonesia, PGN senantiasa melakukan terobosan-terobosan untuk mendukung program konversi BBM ke BBG.

“Kerjasama dengan PELNI dan ASDP ini merupakan bentuk sinergi positif di antara BUMN untuk mewujudkan program konversi BBM ke BBG. PGN berharap langkah strategis ini dapat mendorong pemanfaatan gas bumi untuk memperkuat daya saing ekonomi nasional, khususnya di sektor kemaritiman,” kata Hendi.

Berdasarkan data, saat ini PELNI menggunakan BBM untuk operasional kapal laut miliknya sekitar 33,4 juta liter per bulan. Adapun ASDP sebesar 3,5 juta liter perbulan dan kapal perintis milik Direktorat Jenderal Hubla sebesar 14,4 juta liter per bulan.

Hendi Prio Santoso menyatakan bahwa dengan adanya konversi BBM ke BBG ini, nantinya baik PELNI, ASDP maupun Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dapat menghemat pemakaian bahan bakar sebesar 40% dibanding bila menggunakan BBM.

Penggunaan gas bumi oleh PELNI, ASDP dan Ditjen Hubla ini kata Hendi menjadi bagian penting dalam upaya memperkuat ketahanan energi Indonesia. “PGN sangat gembira bisa terus memperluas pemanfaatan gas bumi, sehingga kita dapat mengurangi ketergantungan impor BBM," tegas Hendi.

Untuk memudahkan pengisian bahan bakar gas bagi kapal-kapal laut, PGN akan membangun bunker-bunker yang lokasinya disesuaikan dengan trayek kapal-kapal PELNI, ASDP dan Ditjen Hubla.

"Penggunaan gas bumi oleh PELNI, ASDP dan Ditjen Hubla tentunya menjadi bagian penting dalam upaya memperkuat ketahanan energi kita. Sebagai BUMN gas bumi, PGN sangat gembira bisa terus memperluas pemanfaatan gas bumi, sehingga kita dapat mengurangi impor BBM," tegas Hendi.

Direktur Utama PELNI Elfien Goentoro menjelaskan, kerjasama dengan PGN akan memungkinkan Pelni memiliki lebih banyak pilihan bagi bahan bakar kapal-kapal yang dioperasikan oleh perusahaan. Sebagai BUMN, langkah ini juga menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk ikut mewujudkan program konversi energi yang telah dicanangkan pemerintah.

"Pelni terus berusaha melakukan terobosan untuk meningkatkan daya saing dan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Penggunaan gas bumi menjadi salah satu langkah penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan, khususnya dalam aspek efisiensi bahan bakar," jelasnya.

Direktur Utama ASDP Danang S. Baskoro menyatakan bahwa ASDP sudah memiliki rencana untuk konversi BBM ke BBG bagi kapal-kapal yang dioperasikannya.

“Adanya kerjasama ini merupakan langkah awal untuk mewujudkannya. Sebagai BUMN kami selalu mendukung program pemerintah dalam konversi BBM ke BBG yang mana hal tersebut juga penting bagi kami sendiri dalam rangka meningkatkan aspek efisiensi dalam operasional kami,” katanya.‎ (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya