Inspektur Wasit Piala Kemerdekaan Akui Terima Rp 50 Juta

Kinerja Aris Munandar disorot PSSI.

oleh Antonius Hermanto diperbarui 28 Agu 2015, 19:29 WIB
Logo Piala Kemerdekaan 2015 (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta: Inspektur wasit Piala Kemerdekaan, Aris Munandar, buka suara terkait penilaian Komisi Disiplin PSSI pada kualitas wasit di Piala Kemerdekaan 2015. Menurutnya celotehan PSSI merupakan upaya untuk menggembosi turnamen garapan tim Transisi Kemenpora itu.

Sebelumnya Komdis PSSI menyoroti adanya kejanggalan pada penugasan Aris Munandar sebagai inspektur wasit. Pasalnya nama Aris tercatat berada di dua tempat yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.

Pada 18 Agustus pukul 15.00 WIB, Aris tercatat berada di pertandingan Persidago Gorontalo melawan Yahukimo dan Persika Karawang kontra Cilegon United. Namun menurut Aris itu hanyalah kesalahan Panitia Pelaksana.

"Ada kesalahan dari Panpel, kenapa nama saya ada di dua tempat? Dan salahnya, saya juga tidak konfirmasi dulu. Saya juga tidak memimpin pertandingan, tapi inspektur wasit," ujar Aris di Gedung Kemenpora, Jumat (28/8/2015).

"Saya ada di salah satu tempat, kalau tidak Serang ya Cilegon. Karena sebagai inspektur saya selalu bergantian dengan M Odi Sodikin," tambahnya.

Sementara itu, jabatan Aris Munandar yang tertera Daftar Susunan Pemain (DSP) kerap berubah. Pada laga Persis Solo vs PPSM Magelang, Aris tercatat sebagai instruktur wasit. Namun, di laga Persika vs Cilegon United, Aris tercatat sebagai penilai wasit.

2 dari 2 halaman

Pernah Disuap

Aris sudah dilarang beraktivitas di sepak bola Indonesia sejak 2014. Dia dipaksa 'gantung peluit' oleh Komdis PSSI karena terbukti dan mengaku telah menerima uang dari pihak ketiga sebesar Rp50 juta.

"Ya memang saat itu saya menerima uang Rp 50 juta untuk dibagikan pada 18 orang. 10 juta untuk Komite Wasit saat itu, Jimmy Napitupulu, lalu 10 juta lainnya diberikan pada dua orang lainnya, sedangkan 30 jutaannya dibagi ke 15 orang, termasuk saya," jelas Aris.

"Saya menerima uang dari pelatih Martapura FC saat itu Frans Sinatra Huwae untuk meloloskan mereka dari Divisi Utama. Karena kalau tidak saya lakukan, maka Komite Wasit tidak akan memakai saya lagi sebagai wasit," tegasnya. (Def/Rco)

Baca Juga:

Inter Selangkah Lagi Dapatkan Bintang Wolfsburg

6 Data dan Fakta Menarik Jelang MotoGP Inggris

Pura-pura Cedera, Klub Malaysia Ini Pecat Satu Tim

BS Kembali Mangkir Panggilan Komdis

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya