Diana, Model Manis Mobil Volkswagen di GIIAS 2015

Tanpanya, pameran hanya menyajikan benda mati tak bernyawa. Tak ada lagi pose dan senyum manis yang ditebar kala mata lensa tertuju pada

oleh Gesit Prayogi diperbarui 25 Agu 2015, 18:27 WIB
Tanpanya, pameran hanya menyajikan benda mati tak bernyawa. Tak ada lagi pose dan senyum manis yang ditebar kala mata lensa tertuju pada

Liputan6.com, Serpong - Pameran mobil tak bisa lepas dengan hadirnya perempuan-perempuan cantik. Bak 'bumbu' mereka pun membuat suasana kian semarak.

Tanpa mereka, pameran hanya menyajikan benda mati tak bernyawa. Tak ada lagi pose dan senyum manis yang ditebar kala mata lensa tertuju padanya.

Gaikindo International Auto Show (GIIAS) sudah barang tentu jadi ajang pentas mereka. Alasannya banyak, ada yang sekadar cari popularitas hingga menggantungkan profesi 'dadakan' ini sebagai mata pencarian.

Seorang dara manis bergaun putih dengan akses biru tak henti menebar senyum. Kebetulan, untuk tahun ini ia ditugasi menjaga booth mobil Eropa, Volkswagen. Diana Marvello namanya. Ia bakal berdiri di hall 5 ICE, BSD, Tangerang hingga GIIAS rampung.

Sesuai dengan arti nama belakangnya -- Marvello -- , Diana bukanlah model biasa. Ia pun enggan disebut sebagai SPG. Dari sisi kualitas perempuan 25 tahun ini tak bisa diremehkan.

Foto dok. Liputan6.com


"Aku lebih suka dibilang model. Soalnya ya, kalau SPG kan image-nya lain. Kemudian untuk rate-nya juga rendah," urai dia memulai perbincangan.

Keterlibatannya di pameran mobil memang punya misi tersendiri. Diana ingin, karirnya makin cerah dan tentunya penghasilan kian tebal.

Foto dok. Liputan6.com


"GIIAS kan acara bergengsi bertaraf internasional yang cuma ada setahun sekali. Nggak semuanya bisa ikut," lanjut perempuan yang tinggal di Sudirman ini.

"Ini kan bisa buat jaringan aku makin bagus. Meskipun aku tahu, untuk bisa berpartisipasi di GIIAS tak mudah," sambungnya.

Lulusan sekolah sekretaris

Saat mendengar ceritanya lebih dalam, Diana ternyata punya cita-cita lain. Tak mau selamanya jadi model. Ia ingin punya usaha sendiri dan mandiri.

Foto dok. Liputan6.com


"Aku tipikalnya nggak suka kerja kantoran. Lebih senengan kayak gini. Tapi kan aku harus punya rencana ke depan dan mau buka salon," kata perempuan yang juga berprofesi sebagai make up artis itu.

Meski sudah menamatkan D3 sekretaris, dan sudah punya penghasilan yang lumayan besar, Diana tak mau berpuas diri. Kini ia sedang menempuh kursus make up.

"Penghasilanku, karena jaga long shift itu Rp 1,5 juta. Tapi aku weekend off karena ada kursus. Nah, nantinya aku berharap bisa punya salon," tuntas pehobi traveling ini.

Foto dok. Liputan6.com




(gst/ian)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya