Penjualan BBM Pertamina Merosot pada Semester I

Konsumsi premium umum dan penugasan serta solar bersubsidi turun membuat penjualan BBM juga ikut merosot.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Agu 2015, 15:57 WIB
Suasana pengisian BBM di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu (22/7/2015). PT Pertamina (Persero) akan menjual produk bensin baru yakni Pertalite RON 90 pertama kali pada Jumat (24/7). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) 30,07 kilo liter (KL) pada semester I 2015. Angka ini turun 7,16 persen dibandingkan periode sama 2014.

"Penjualan BBM Pertamina semester pertama 2015 turun menjadi 30,07 juta KL," kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Spetjipto, di Jakarta, Rabu (5/8/2015).

Dwi mengungkapkan, penurunan konsumsi tersebut disebabkan oleh penurunan konsumsi premium umum dan penugasan, serta Solar bersubsidi. Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang menyebutkan realisasi konsumsi premium penugasan mencapai 5,95 juta KL hingga Juni 2015. Sedangkan di luar wilayah penugasan Jawa, Madura dan Bali mencapai 7,7 juta KL.

"Kalau ini saja masih 13,6 juta. Kami akan kejar 95 persen dari 30 juta," tutur Bambang.

Sedangkan konsumsi solar bersubsidi mencapai 6,86 juta KL hingga Juni 2015 dan 2,37 juta Kl non subsidi. "Target akhir tahun bisa 100 persen. Rata-rata pertambahan solar 1,3 persen per bulan," ujar Bambang.

Perseroan mencatat peningkatan produksi minyak dan gas (migas) sebesar enam persen mencapai 550,89 ribu barel per hari (bph) pada semester I 2015 dari periode sama tahun lalu. Produksi itu terdiri dari minyak 270,76 ribu bph dan 1,6 BSCFD gas.

"Produksi migas Pertamina tumbuh sekitar 6 persen selama semester I dibandingkan dengan periode sama tahun lalu," kata Dwi.

Peningkatan produksi tersebut disokong oleh peningkatan produksi migas Pertamina dari aset luar negeri. Produksi minyak dari aset luar negeri rata-rata semester I mencapai 73,5 ribu bph, sedangkan produksi gas sebesar 88,25 MMSCFD. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya