Gunung Raung Muntahkan Material Pijar Setinggi 100 Meter

Gunung Raung memiliki tipe strombolian yakni gunung api yang letusannya mengeluarkan lava cair tipis, tekanan gas yang sedang.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Agu 2015, 08:36 WIB
Gunung Raung

Liputan6.com, Banyuwangi - Gunung Raung di Jawa Timur kembali memuntahkan material pijar atau strombolian setinggi 100 meter dari puncaknya, Minggu malam tadi. Hal ini diungkapkan seorang pengamat pada Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kepada Antara, Senin (3/8/2015).

Menurut pengamat tersebut, energi letusan cenderung meningkat hingga terlihat letusan strombolian di puncaknya. Padahal sebelumnya hanya terlihat sinar api. "Hingga kini masih terekam tremor vulkanik atau terjadi letusan yang menerus, namun status masih tetap Siaga (Level III)," tutur dia.

Strombolian adalah salah satu jenis letusan gunung api yang disertai dengan lontaran lava pijar secara vertikal dan terjadi terus-menerus dalam beberapa detik atau menit.

Gunung Raung memiliki tipe strombolian, yakni gunung api yang letusannya mengeluarkan lava cair tipis, tekanan gas yang sedang, dan letusan bermaterial padat, gas, serta cairan. Letusan ini umumnya tidak terlalu kuat, namun terjadi terus-menerus dalam waktu lama.

Petugas terus memantau dan memberikan laporan aktivitas gunung yang berada di perbatasan Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso itu kepada sejumlah pihak yang berkompeten.

Laporan aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.332 meter dari permukaan laut itu, pada 2 Agustus 2015 tercatat secara visual cuaca terang, angin tenang, asap kelabu sedang, tekanan sedang dengan ketinggian 1.500 meter dari puncak, condong ke arah barat daya (Jember dan sekitarnya).

"Secara visual juga terlihat lontaran material pijar yang tingginya sekitar 100 meter dari puncak, namun material itu masih jatuh ke kawah (kaldera) Gunung Raung dan tidak keluar kaldera," papar pengamat.

Secara seismik terekam tremor vulkanik/letusan menerus dengan amplitudo 7-32 milimeter, namun dominan 30 milimeter sehingga kesimpulannya letusan masih terjadi menerus dengan energi letusan cenderung meningkat.

Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Raung, masyarakat dilarang melakukan kegiatan dalam radius 3 km dari kawah. (Sun/Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya