Potret Toleransi Antar-Umat Beragama di Desa Ngargoyoso Jateng

3 Tempat ibadah berdiri saling berdampingan. Komunikasi antar pemuka agama menjadi kunci toleransi.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Jul 2015, 06:50 WIB
3 Tempat ibadah berdiri saling berdampingan. Komunikasi antar pemuka agama menjadi kunci toleransi.

Liputan6.com, Wonogiri - Sebuah potret toleransi antar-umat beragama ditunjukkan di sebuah desa di Kabupaten Karanganyar dan menjadi contoh rukunnya kehidupan antar umat beragama. 3 Tempat ibadah berdiri saling berdampingan. Komunikasi antar pemuka agama menjadi kunci toleransi.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (25/7/2015), inilah 3 tempat ibadah yang berdiri secara berdampingan di Desa Ngargoyoso di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. 3 Tempat ibadah itu adalah masjid Al Mu'min, gereja Sidang Jemaat Allah Pancaran Berkat, dan pura Agra Bhadra Darma.

3 Tempat ibadah itu berdiri di lahan tanah kas Desa Ngargoyoso sejak belasan tahun silam. Meski saling berdampingan, tak pernah terjadi gesekan antarumat beragama. Mereka hidup saling menghargai dan menghormati satu sama lain.

Ide pendirian tempat ibadah secara berdampingan ini dipelopori Kepala Desa Sri Hartono karena begitu beragamnya umat beragama di Desa Ngargoyoso.

Kunci keharmonisan antara umat Islam, Kristen, dan Hindu ini adalah komunikasi antarpemuka agama. Bahkan pada Hari Raya Idulfitri, pihaknya meminta pihak majelis gereja untuk memajukan kegiatan peribadatan sebagai upaya toleransi umat muslim yang menjalankan salat Id.

Seyogyanya, potret toleransi ini jadi pembelajaran untuk menerima perbedaan keyakinan. (Nda/Ali)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya