Bangun Rusun di Kemayoran, JK Ingin Hilangkan Kesenjangan

Rusun akan diperuntukan bagi masyarakat DKI Jakarta yang selama ini tinggal di wilayah kumuh sekitar Kemayoran.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Jul 2015, 19:55 WIB
Pemandangan kawasan pemukiman yang berada di dekat Stasiun Kereta Api Kampung Bandan, Jakarta, Rabu (24/5/2015). Pemprov DKI Jakarta berencana akan membangun rumah susun (rusun) di dekat stasiun tersebut pada awal tahun depan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta sepakat untuk membangun proyek rumah susun (rusun) di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama mengatakan, keputusan sesuai dengan arahan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) agar tidak ada lagi kesenjangan yang mencolok antara masyarakat kelas atas dan masyarakat kelas bawah di Kemayoran.

"Jadi Pak Wapres sudah putuskan, bahwa tanah di Kemayoran itu tidak lagi untuk membangun apartemen atau bangunan komersial yang mewah. Jadi tugas kami perubahan peruntukkan dari yang komersial diubah menjadi perumahan untuk rusunawa," ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (15/7/2015).

Dia menjelaskan, dalam proyek ini pihaknya mendapat hibah tanah pada blok C2, C3 dan dan D10 di kawasan Kemayoran. Tanah ini tercacat miliki negara atas nama Menteri Sekretaris Negara.

"Jadi kami akan dihibahkan tanah pada blok C2, C3, termasuk D10 untuk membangun rusun itu. Itu milik negara melalui Sesneg. Akan dihibahkan ke DKI dan Pak Ferry (Menteri Agraria dan Tata Ruang) akan mengubah surat-surat untuk keperluan itu. " lanjut dia.

Basuki mengatakan, nantinya rusun tersebut akan diperuntukan bagi masyarakat DKI selama ini tinggal di wilayah kumuh sekitar Kemayoran. Dengan pihak ke dalam rusun, gap antara orang kaya dengan orang miskin di wilayah tersebut bisa dikurangi.

"Dengan adanya rusun, maka masyarakat kawasan-kawasan kumuh, akan kami pindahkan ke rusun. Nah kawasan kumuh yang dibongkar akan dibangun rusun lagi. Jadi Pak Wapres ingin tidak ada gap," kata dia.

Agar lebih meyakinkan bahwa tujuan pembangunan ini untuk mengurangi kesenjangan di dalam masyarakat, lapangan golf yang ada di sekitar blok tersebut juga akan dihilangkan dan diganti dengan fasilitas-fasilitas yang bisa digunakan oleh masyarakat banyak secara gratis, seperti untuk arena olahraga dan ruang terbuka hijau.

"Untuk lapangan golf, kalau dikelilingi rusun buat apa lagi ada lapangan golf? Untuk danaunya tetap ada untuk penampungan air. Yang hijaunya akan kami ubah menjadi lapangan olahraga, futsal, voli, basket. Kita ubah seperti itu sehingga ratusan ribu orang yang tinggal disekitar rusun itu punya fasilitasi olahrga yg banyak, misalnnya lapangan futsal bisa puluhan, itu keputusan dari Pak Wapres," tandasnya. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya