Ahok Ingin Budidayakan Elang Bondol dan Salak Condet

Terlebih, Elang Bondol dan salak Condet sudah langka.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 19 Jun 2015, 14:06 WIB
Pada tahun 2004 Basuki Tjahaja Purnama terjun ke dunia politik dan bergabung di bawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (Partai PIB) sebagai ketua DPC Kabupaten Belitung Timur (Dok.Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Siapa bilang gubernur bisa tahu segalanya? Nyatanya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak tahu tentang pemilihan maskot HUT ke-488 DKI Jakarta. Padahal maskot Elang Bondol dan salak Condet ini sudah dipasang di berbagai sudut Ibu Kota.

"Aku juga enggak tahu. Dari dulu juga Jakarta begitu," kilah Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (19/6/2015).

Saat mengetahuinya, timbul keinginan Ahok untuk mengembangkan dan membudidayakan 2 maskot Jakarta tersebut. Terlebih, Elang Bondol dan salak Condet sudah langka. Namun, mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku masih melihat Elang Bondol beterbangan di Kepulauan Seribu.

"Aku enggak tahu, kalau Elang Bondol masih kelihatan di Pulau Seribu. (Salak Condet) Sudah banyak orang enggak mau menanam salak kali," tutur Ahok sambil tertawa.

Karena itu, dia ingin membuat wilayah baru bagi salak Condet. Tempat yang dipilih adalah Setu Babakan. "Nanti kita harapkan di Setu Babakan ada. Jadi setiap taman kita mulai tanamin tanaman khas Jakarta yang mulai hilang," pungkas Ahok.

Elang Bondol dan salak Condet sudah beberapa kali ini menjadi maskot perhelatan di Jakarta.

Pada awal kemunculannya, Transjakarta juga menggunakan hewan dan buah ini pada logo. Belakangan, logo itu diganti dengan tulisan 'TJ' bernuansa merah dan orange. Terakhir, logo Transjakarta bertransformasi menjadi dominan biru seperti yang disematkan pada bus baru Scania. (Bob/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya