Liputan6.com, Magelang - Jelang hari Raya Waisak yang jatuh pada Selasa 2 Juni 2015, Umat Buddha dari sejumlah daerah mulai berdatangan ke Kota Magelang, Jawa Tengah. Mereka datang sejak Minggu (31/5/2015) pagi untuk melakukan prosesi pindapata, yang merupakan rangkaian dari perayaan Tri Suci Waisak yang berpusat di Candi Borobudur.
Sekitar 50 biksu dari Sangha Mahayana dan Theravada yang dipimpin Koordinator Dewan Sangha Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Bante Thadisa Paramitha Mahastavira, berjalan kaki dari kompleks Kelenteng Liong Hok Bio Kota Magelang, melewati trotoar kanan dan kiri Jalan Pemuda Kota Magelang, untuk menerima derma dari umat Buddha, khususnya yang bermukim dan membuka usaha di kawasan setempat.
Sebelumnya, para biksu bersama sejumlah umat mendaraskan doa dan pujian di dalam kelenteng setempat dengan khusyuk ditandai pembakaran hio.
Selama umat Buddha bersama para biksu melakukan prosesi pindapata, aparat kepolisian setempat mengatur arus lalu lintas di sepanjang satu kilometer Jalan Pemuda Kota Magelang.
Ketua Yayasan Tri Bhakti Kelenteng Liong Hok Bio Kota Magelang Paul Candra Wesi Aji mengatakan, prosesi pindapata mengadopsi tradisi umat bersama para biksu di Thailand.
Setiap hari para biksu keluar dari wihara sambil membawa wadah berjalan menemui umat. Antara lain di jalan, pasar, dan rumah-rumah warga untuk menerima derma sebagai sarana untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.
"Melalui prosesi itu umat menjalankan ajaran tentang berderma, bahwa orang yang berbuat kebaikan kelak akan mendapatkan karma baik," kata dia.
Dalam prosesi pindapata itu, umat memberikan uang yang dibungkus dalam angpao dan dimasukan ke wadah yang dibawa para biksu. Menurut Biksu Thadisa, prosesi pindapata ini menjadi kesempatan baik bagi umat Buddha untuk melakukan kebajikan. Sedangkan bagi para biksu, prosesi ini menjadi jalan spiritual untuk terus-menerus melatih sikap hidup rendah hati.
"Ini kesempatan baik umat melakukan derma untuk mendapatkan pahala, sedangkan bagi biksu untuk melatih diri mencapai jalan kesucian hidup," kata Biksu Thadisa. (Ant/Sun/Mut)
Jelang Waisak, Umat Buddha Jalani Prosesi Pindapata
Dalam prosesi pindapata itu, umat memberikan uang yang dibungkus dalam angpao dan dimasukan ke wadah yang dibawa para biksu.
diperbarui 31 Mei 2015, 11:21 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Baru Bebas Sanksi, Gelandang Juventus Berpeluang Ikut Euro 2024
Hut 21, PT MGM Rayakan Hari Jadi dengan MGM Carnival Day
4 Amalan Penting yang Dianjurkan Sebelum Berangkat Haji
Penampakan 6 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi 109 Ton Emas Antam
Menko Airlangga: Pesantren Punya Tanggung Jawab Besar Pemberdayaan Sosial Ekonomi
Jadi Sasaran Hoaks Kasus Vina Cirebon, Wakapolda DIY Angkat Bicara
Vaksin PMK Capai 65 Persen, Dispertan Banyuwangi Pastikan Hewan Kurban Aman Penyakit
Ketika Para Personel BABYMONSTER Ketagihan Makan Rujak Buah Khas Indonesia
Pengembang Ini Tawarkan Hunian Vertikal dengan Fasilitas Lengkap
Menko Airlangga Jelaskan Aturan Ormas Keagamaan Bisa Kelola Tambang
Sudah Tayang, Series Open BO Lagi di Vidio, Berikut Sinopsis Episode 1
Kemenperin Klarifikasi Pertek Bikin Bahan Peledak Pindad Tertahan di Pelabuhan: Mendag Salah Alamat