Liputan6.com, Jakarta Selama ini orang selalu beranggapan posisi seksual teraman adalah misionaris. Namun, anggapan tersebut dipatahkan seorang Seksolog Dr Kat Van Kirk dalam situs Vice, Selasa (26/5/2015).
Menurut Dr Kat, posisi seksual ini sangat mudah mencederai wanita dengan kanal vagina yang cetek sehingga menyebabkan memar serviks atau lecet lainnya saat dilakukan penetrasi. Lantas, posisi apa yang aman?
Advertisement
Ada satu posisi seksual yang tampaknya tak ilmiah namun lebih aman dibanding yang lainnya.
"Bahkan mungkin lebih baik dibanding misionaris ketika mencoba posisi seks side to side (seks menyendok)," kata Dr Kat.
Ia menjelaskan, posisi tersebut biasanya dianjurkan untuk pasangan yang sedang hamil.
"Tidak ada tekanan pada setiap sendi tertentu. Penyisipan, meskipun itu biasanya melalui rear-entry dan tidak melalui bagian depan, biasanya memiliki sedikit penyangga dengan tubuh sehingga penis tidak akan memukul tulang panggul atau memar serviks sering," kata Dr Kat.
Namun, Dr Kat menjelaskan jangan hanya karena posisi ini secara inheren lebih aman, berarti bahwa Anda hanya bisa mencoba posisi seks sendok. Setiap posisi bisa menjadi posisi yang aman selama memperhatikan beberapa tindakan pencegahan yang sangat dasar dan fundamental (dan prasyarat untuk seks yang baik).
"Semua [posisi] sangat aman jika Anda dilumasi," kata Dr Kat.
Selain itu, lanjut Dr Kat, pasangan juga perlu berkomunikasi dan pria tidak memaksakan hal sebelum wanitanya siap.
Jika hubungan seks berakhir menderita akibat cedera, itu bukan akhir dari dunia. Kebanyakan bisa diobati dengan pendekatan sederhana seperti istirahat atau minum jus cranberry. Tapi untuk sakit yang serius, segeralah mengunjungi dokter.
