Ini Jaminan Pemerintah Agar Proyek LRT Tak Gagal Seperti Monorel

Setelah proyek monorel yang sudah lama diidam-idamkan masyarakat Indonesia gagal, pemerintah tetap ambisius untuk membangun LRT.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Mar 2015, 15:33 WIB
Light rail Transit (LRT) akan menjadi moda transportasi yang ada di Jakarta layaknya kota-kota besar di Eropa dan AS

Liputan6.com, Jakarta - Setelah proyek monorel yang sudah lama diidam-idamkan masyarakat Indonesia gagal, pemerintah tetap ambisius untuk membangun transportasi umum Light Rail Transit (LRT) di seluruh kota besar di Indonesia. Lalu apa jaminan pemerintah supaya proyek LRT tidak bernasib sama dengan monorel?

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago saat ditanyakan mengenai hal itu tidak bisa memberikan jaminan secara eksplisit.

"Nggak ada yang bisa menjamin itu. Tapi kita memastikan bahwa perencanaan LRT akan lebih terencana dengan matang. Jangan sampai nanti malah meninggalkan masalah," kata dia kepada wartawan di JCC, Jakarta, Selasa (24/3/2015).

Andrinof menilai, batalnya proyek monorel dari pemerintah provinsi DKI Jakarta oleh PT Jakarta Monorail dan melalui PT Adhi Karya Tbk tidak terlepas dari sebuah kegagalan perencanaan.

"Kalau masalah monorel kan, rencananya belum bulat tapi sudah diputuskan saja (dibangun)," sindirnya.

Padahal dia pun mengaku bahwa konsep LRT yang diusung pemerintah Jokowi belum mempunyai konsep jelas. "Belum jelas kok, karena masih harus mendengarkan masukan dan siapa yang menawarkan. Tapi sudah banyak yang nawarin konsep, dari China, Korea dan lainnya," ujar dia.

Investor dari Korea, kata Andrinof akan langsung menemui Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada tanggal 2 April mendatang. Investor China dan Korea, tambahnya, menawarkan teknologi dan sistem LRT mengingat belum ada orang Indonesia yang dapat menggarap LRT secara keseluruhan.

Pengamat Transportasi Darmaningtyas sebelumnya mengingatkan agar pemerintah jangan hanya berencana saja dalam membangun LRT. Realisasi sangat penting agar proyek LRT yang ditaksir mencapai Rp 9 triliun-Rp 10 triliun itu tidak bernasib sama seperti monorel.

"Jangan ngomong saja, kalau mau niat bangun, ya realisasikan. Penggunaan lahan tidak ada masalah, karena diputuskan memakai lahan milik PT Jasa Marga Tbk. Presiden sudah mengizinkannya, jadi harusnya tidak ada hambatan lagi," tegas Darmaningtyas.

PT Adhi Karya Tbk pernah berencana membangun monorel dari Bekasi-Cawang, Cibubur-Cawang, dan Cawang-Kuningan. Namun proyek ini batal, dan diganti oleh LRT yang diminta oleh Jokowi.

Nasib serupa juga dialami proyek monorel yang dibangun pemerintah provinsi DKI Jakarta bersama PT Jakarta Monorail karena beberapa rencana pembangunan depo yang tidak sesuai dengan tujuan proyek. (Fik/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya