Liputan6.com, Jakarta - Meski ekonomi Indonesia mengalami perlambatan tak sedikitpun menciutkan nyali Grup Maspion untuk memperluas investasi atau ekspansi. Tahun ini, dua proyek investasi siap digadang perusahaan yang memproduksi perabot rumah tangga itu.
Presiden Direktur Grup Maspion, Alim Markus mengatakan, proyek ekspansi pertama, membangun pabrik ban berjalan untuk menarik container crane masuk dari kapal ke darat atau sebaliknya (conveyor belt). Dalam hal ini, Grup Maspion akan bertindak sebagai agen.
"Kami sudah menerima tamu dari Wakil Presiden Direktur Xenhua, Shanghai untuk jadi agen mereka. Bangun pabrik ban berjalan made in Indonesia. Tujuannya supaya biaya logistik makin murah karena ini akan dipakai oleh PT Pelindo," papar dia kepada wartawan di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Dia menjelaskan, pabrik ban berjalan tersebut akan berdiri di Gresik, Jawa Timur lantaran pihaknya telah memiliki 11 dermaga di kota tersebut. Nilainya investasinya mencapai sekira US$ 400 juta-US$ 500 juta.
"Selama ini saya sendiri, tapi kalau ada yang mau join dari China atau negara lain boleh. Asal jangan jualan mahal. Saya nggak mau," paparnya.
Alim mengaku, rencana pembangunan pabrik conveyor belt disusun pada tahun ini. Dan diharapkan rampung dan dapat beroperasi pada 2017.
Proyek kedua, tambah dia, Grup Maspion dan PT Pelindo II (Persero) akan mendirikan perusahaan patungan pengadaan kapal roro untuk ekspor, bukan pengangkutan penumpang. Direktur Utama Pelindo II RJ Lino telah menandatangani rencana investasi tersebut.
"Porsi investasinya kami 55 persen, dan Pelindo II 45 persen. Bikin perusahaan patungan (join venture/JVC) untuk pengadaan kapal roro yang saat ini cuma dipunyai di Jakarta dan orientasi ekspornya hanya 5 persen. Jadi nggak ada pelabuhan yang bisa menandingi," jelasnya.
Kapal roro ini, sambung Alim, dapat digunakan untuk mengangkut barang-barang ekspor, logistik dan sebagainya. Dengan investasi tersebut, akan menurunkan biaya angkut atau logistik dibandingkan menggunakan kereta api. "Karena bisa pakai dermaga yang sudah ada, maka investasi kita hanya Rp 60 miliar. Jadi makin efisien," tandasnya. (Fik/Ndw)
Bangun Kerajaan Bisnis, Bos Maspion Investasi di 2 Proyek Raksasa
Meski ekonomi Indonesia mengalami perlambatan tak sedikitpun menciutkan nyali Grup Maspion untuk memperluas investasi atau ekspansi.
diperbarui 18 Mar 2015, 20:02 WIBPresiden Direktur Grup Maspion, Alim Markus (Fotografer: Fiki Ariyanti/ Liputan6.com)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mengenal Telaga Menjer, Telaga Indah di Wonosobo dengan Pemandangan Gunung Sindoro
3 Pemain Asia Tersukses di Liga Inggris: Ada yang Berjaya di Manchester United
9 Planet Teraneh di Alam Semesta yang Ditemukan Para Astronom
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024
Geger Pria Nekat Curi Mobil Dinas Brimob di Bandara Sentani Papua
Kasus Persetubuhan Gadis Belia di Manado Terbongkar, Orangtua Korban Temukan Petunjuknya
4 Kisah Karomah KH Hasyim Asy’ari yang Menakjubkan: Tahu Isi Hati hingga Orang Bohong
Nama New Moscow Muncul di Peta Wilayah Canggu Bali, Warganet: Bali Telah Dijajah Rusia
Gus Iqdam: Majukan Surabaya Lewat Jalur Langit, Apa Maknanya?
Respons Cepat Polisi usai Viral Video Remaja Acungkan Celurit Ancam Pengendara di Pemalang
Epy Kusnandar 'Preman Pensiun' dan Yogi Gamblez 'Serigala Terakhir' Positif Ganja
Ilmuwan China Rekayasa Virus Ebola, Hasilkan Virus yang Lebih Berbahaya