Cukupi Pasokan Beras, RI Harus Penuhi 5 Hal Ini

Untuk memenuhi kebutuhan beras di dalam negeri sebenarnya tergantung pada kemampuan produksi.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Feb 2015, 16:08 WIB
Pekerja saat mengemas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (24/2/2015). Harga beras sejak 9 Februari 2015 melonjak hingga 30 persen, hal ini disebabkan belum meratanya panen di daerah produsen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Harga beras mengalami lonjakan tajam dalam 2 pekan terakhir. Lonjakan harga ini disebabkan kurangnya pasokan akibat belum masuknya masa panen.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono ikut bersuara soal harga beras ini. Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan beras di dalam negeri sebenarnya tergantung pada kemampuan produksi.

Dia menjelaskan, untuk meningkatkan produksi tidak hanya bergantung pada satu hal saja, seperti irigasi. Melainkan bergantung pada 5 aspek.

"Yang namanya produksi tergantung 5 hal, yaitu benih, pupuk, cara tanah, penyuluhan dan air. Ini walaupun ada air tetapi tidak ada pupuk maka pertumbuhannya kopong, stamina tumbuhnya tidak kuat," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (26/2/2015).

Oleh sebab itu, lanjut Basuki, Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah menyatakan bahwa untuk mencapai swasembada pangan tidak perlu menunggu hingga 3 tahun.

"Kalau mau swasembada tidak perlu tunggu 3 tahun. Kalau ada benih, ada pupuk itu bisa. Makanya sekarang tidak ada tender lagi, semua ada di e-katalog, yang penting kualitasnya sama, tinggal tunjuk yang penting tepat waktu," kata dia.

Sedangkan jika harus menunggu pembangunan irigasi baru dan revitalisasi irigasi yang ada, maka target swasembada dalam 3 tahun akan sulit tercapai.

"Kalau kita bikin irigasi, itu untuk 3 tahun mendatang padahal target 3 tahun lagi. Sekarang pun petani cuma punya lahan 0,3 hektar (ha). Kalau hanya bisa hasilkan 5 ton per ha mereka tidak sejahtera, harus lebih dari 7 ton per ha. Makanya benih dan pupuk harus tepat waktu dan tepat mutu," tandasnya. (Dny/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya