Cerita Jokowi saat Dipanggil Bawaslu

Presiden Jokowi mengapresiasi Bawaslu karena dapat mengawasi Pilpres 2014 dengan baik.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 24 Feb 2015, 19:25 WIB
Ketua Bawaslu Muhammad (kiri), memberikan berkas kepada Presiden Joko Widodo saat menghadiri pertemuan dengan jajaran pimpinan Bawaslu se-Indonesia di Istana Negara, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/2/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi didatangi rombongan Bawaslu pusat dan provinsi se-Indonesia. Kesempatan itu digunakan oleh Jokowi untuk 'curhat' pengalaman Pilpres 2014 lalu.

Di hadapan anggota Bawaslu itu, Jokowi bercerita saat dirinya dipanggil para pimpinan Bawaslu pusat, untuk dimintai keterangan terkait dugaan pelanggaran pada masa kampanye.

"‎Saya ingat waktu masih jadi capres, ada surat dipanggil Bawaslu, kemringet (keringatan) saya.‎‎ Banyak pertanyaan yang diajukan pada saya, saya ingat yang bertanya ke saya itu Pak Nelson (komisioner Bawaslu Nelson Simanjuntak), yang ada di situ," ujar Jokowi sambil menunjuk Nelson, Istana Presiden, Jakarta, Selasa (24/2/2015).

"Beliau tanya apakah benar bapak berbicara ini...ini...ini? Ternyata setelah diperiksa, ndak ada masalah. Kalau ada masalah kan akan sangat ramai pada saat itu," lanjut Presiden.

Jokowi menilai, pada Pilpres 2014 lalu Bawaslu cukup tegas dan mampu menjadi pengawas yang baik. Karena itu dia mengapresiasi kinerja Bawaslu. "Itulah, saya rasa ketegasan Bawaslu yang dihormati oleh capres-capres yang kemarin," kata dia.

Selain itu, Jokowi meyakini ketegasan Bawaslu juga terjadi di tingkatan provinsi. Yang terpenting sebagai penyelenggara Pemilu, Bawaslu harus tetap menjaga netralitasnya dan tetap bertindak adil dalam menindak berbagai bentuk pelanggaran yang terjadi saat Pemilu.

"Asal ada ketegasan dan peserta Pilkada dan Pemilu merasa bahwa Bawaslu pada posisi yang betul-betul netral, kalau dipanggil pasti akan datang. Karena memang itulah tugas Bawaslu, mengawasi penyelenggaraan Pemilu, menerima laporan pelanggaran, laporan dugaan pelanggaran administrasi, dan menyelesaikan sengketa Pemilu," ucap Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menilai kesuksesan penyelenggaraan Pemilu 2014 yang berlangsung damai tanpa ada pertikaian juga tidak lepas dari peran Bawaslu. "Pilpres kemarin memang sebelumnya menjadi sebuah tanda tanya, apakah berakhir mulus atau berakhir dengan sebuah kerusuhan."

"Dan akhirnya kita melihat, bahwa masyarakat kita, peserta, partai, semuanya sudah dewasa dalam berpolitik. Dan itu benar diapresiasi oleh kepala negara lain, kelihatannya keras sekali, tapi setelah itu semuanya senang, happy ending, senang semuanya," tandas Jokowi. (Rmn/Yus)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya