Liputan6.com, Sydney - Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott kembali melempar bola panas kepada Pemerintah Indonesia jelang eksekusi 2 orang warganya Andrew Chan dan Myuran Sukumara. Kedua orang tersebut merupakan anggota dari gembong narkotika Bali Nine.
Kali ini komentar yang keluar dari mulut Abbott cukup pedas. Ia menyatakan Indonesia bermuka dua ketika menjatuhkan hukuman mati kepada warganya.
Omongan tersebut ia lontarkan karena melihat Indonesia melakukan langkah yang sama seperti dilakukan Australia kala ada warganya yang divonis mati di luar negeri.
"Saya ingin bertanya kepada Pemerintah Indonesia apa yang Indonesia lakukan jika ada warganya akan dihukum mati di luar negeri?" kata Abbott, seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, Minggu (15/2/2015).
"Jika Indonesia merasa meminta grasi adalah hal yang tepat dan sama seperti kami, kami pun merasa grasi adalah hal yang paling tepat," sambung dia.
Tidak cukup sampai di situ saja, pada kesempatan yang sama Abbott pun kembali melanjutkan tekanannya kepada Pemerintah Indonesia. Secara tegas dia menekankan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran tidak berhak mati.
"Saya setuju kedua pemuda Australia sudah melakukan perbuatan yang sangat buruk," sebut dia.
"Mereka layak dipenjara tetapi mereka tidak berhak untuk (dihukum) mati," tambah Abbott.
Sebelumnya, Orang Nomor Satu di Pemerintahan Australia tersebut pada Sabtu 14 Februari kemarin memastikan, Pemerintah Australia terus berupaya untuk melobi Indonesia agar memberikan keringanan kepada kedua terpidana mati tersebut.
Abbott menyampaikan permohonan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk lebih responsif dalam menanggapi desakan yang belakangan ini dilakukan pihaknya.
"Jutaan warga Australia sangat kecewa dengan apa yang akan terjadi pada 2 warga kami di Indonesia," ujar Abbott. (Ado)
Terapkan Hukuman Mati, PM Australia Tuduh Indonesia Bermuka Dua
Ia menyatakan Indonesia bermuka dua ketika menjatuhkan hukuman mati kepada warganya.
diperbarui 15 Feb 2015, 22:44 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 Liga InternasionalIni Alasan Trofi Liga Champions Kembali Hadir di Jakarta
7 8 9 10
Berita Terbaru
Viral Pembatasan Waktu Buka Warung Madura, Benarkah?
Cerita Tim SAR Evakuasi Jenazah Ibu dan 2 Anak Korban Longsor di Banjarwangi Garut
Naik 6%, InJourney Airports Layani 35,3 Juta Penumpang di Kuartal I 2024
VIDEO: Prabowo-Gibran Terpilih, Siapa yang Kebagian Porsi Jabatan saat Nasdem dan PKB Merapat?
6 Potret Azizah Salsha Nonton Pratama Arhan Cetak Gol Kemenangan untuk Timnas Indonesia saat Melawan Korsel
Hasil Piala Thomas 2024: Hanya Kehilangan 1 Gim, Tim Putra Indonesia Sikat Inggris
Musa Rajekshah: Target Golkar Menang Pilkada 2024 Harus Bisa Capai 60 Persen
VIDEO: Kasus Korupsi Timah, Kejagung Tetapkan Lima Tersangka Baru
Tak Berkenan Diautopsi, Keluarga Bawa Jenazah Brigadir RAT ke Sulawesi Utara
Mengenal Perubahan Iklim dan Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Menghadapinya
PLN Mobile Proliga 2024: Kemenangan di Laga Pembuka Jadi Modal Positif Jakarta Electric PLN
Deretan Top Gainers dan Top Loses Kripto Pekan Ini Usai Bitcoin Halving