Tragedi Bintaro Jadi Hadiah Terbesar Tri Handoyo Saat Pimpin KCJ

Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 11.15 WIB tersebut memakan korban hingga lima orang dimana salah satunya adalah masinis.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Feb 2015, 16:23 WIB
Kecelakaan ini bukanlah yang kali pertama. Kecelakaan juga terjadi pada 19 Oktober 1987 atau yang disebut Tragedi Bintaro I.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek‎ Tri Handoyo tidak akan menjabat lagi menjadi orang nomor satu di KCJ mulai besok. PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham telah menunjuk ‎Dirut PT Railink, MN Fadhila untuk menggantikan Tri Handoyo.

Di akhir masa jabatannya, Tri mengaku banyak kenangan selama dirinya bergabung dengan KCJ sejak 2008. Namun, ada satu hal yang dianggapnya tidak akan terlupakan dalam hidupnya.

"Hadiah terbesar selama saya memimpin KCJ itu tabrakan kereta di Bintaro pada Desember 2013," kata Tri di Stasiun Juanda, Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 11.15 WIB tersebut setidaknya memakan korban hingga lima orang dimana salah satunya adalah masinis dari KRL tersebut.

Akibat kecelakaan yang terjadi di pintu perlintasan Pondok Ranji yang melibatkan KRL dengan truk tanki Bahan Bakar Minyak (BBM) milik PT Pertamina (Persero) tersebut sempat mengakibatkan ‎KRL lintas Tanah Abang-Bintaro lumpuh.

Selain tragedi Bintaro, kenangan yang akan diingat Tri saat menjabat sebagai orang nomor satu di KCJ adalah keberhasilan manajemen perusahaan menurunkan para penumpang KRL yang ada di atas atap.

"Selain itu keberhasilan kami mengimplementasikan e-ticketing melalui kartu juga paling berkesan bagi saya," tegas dia.

Tri Handoyo tidak lagi menjabat sebagai Dirut KCJ lebih dikarenakan akan habis masa jabatannya pada 7 Februari 2015. Maka dari itu, demi mencegah kokosongan jabatan, dirinya mengaku telah mengundurkan diri dan sebagai gantinya adalah MN Fadhila yang pelantikannya dilakukan pada hari ini. (Yas/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya