Bill Gates Ungkap Kisah Pilu yang Mengubahnya Jadi Dermawan

Bill Gates menceritakan kisah pilu yang membuat hatinya sangat terenyuh saat berkunjung ke Afrika

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 22 Jan 2015, 22:27 WIB
Satu-satunya bukti kehadiran Bill Gates ke UGM adalah sebuah foto yang diunggah oleh akun twitter @nasirullah5itam.

Liputan6.com, New York - Selama bertahun-tahun Bill Gates berkeliling dunia untuk mengenalkan internet ke seluruh negara. Di tengah petualangan itulah, Gates mengalami momen yang membuat hatinya merasa sangat terenyuh dan memunculkan sosok dermawan dalam dirinya.

"Apa yang paling penting antara konektivitas (melalui jarangan internet) atau vaksin malaria? Jika Anda pikir konektivitas adalah kunci utama, itu hebat. Tapi tidak begitu dengan saya," katanya seperti dikutip dari Business Insider, Kamis (22/1/2015).

Perubahan visi hidupnya terjadi saat dia mencoba mengenalkan komputer ke beberapa kawasan di Afrika. Namun orang terkaya di dunia ini segera menyadari betapa konyolnya ide mengenalkan komputer saat dia melihat betapa buruknya kehidupan di sana pada 1997.

Kala itu, di tengah kunjungannya di Afrika, Gates mendatangi sebuah rumah sakit tempat para penderita tuberkulosis dirawat. Dikisahkan sang istri, Melinda Gates, kala itu sang suami meneleponnya dengan sedikit terisak. Sambil terbata, Gates berusaha menceritakan apa yang dialaminya.

"Itu untuk pertama kalinya dia (Bill Gates) datang mengunjungi klinik tuberkulosis. Dia merasa sangat terenyuh dan terisak menceritakan betapa mengerikan rasanya harus menderita penyakit di sana," kisah Melinda.

Dengan terbata, Gates terus-menerus berkata bahwa masuk ke rumah sakit itu bagaikan merasakan hukuman mati. Itulah momen yang mengubah Gates menjadi seorang dermawan dan terus-menerus berusaha mengentaskan kemiskinan sebisa mungkin.

Setelah kejadian itu pula, dia memutuskan untuk mendonasikan sebagian uangnya pada rumah sakit tersebut. Bagi Gates, dia akan berusaha membantu para pasien penderita malaria dan tuberkulosis di seluruh dunia.

"Meski masih percaya pada dunia digital, tapi itu bukan lagi berada di prioritas saya. Itu yang kini terlihat jelas di hadapan saya," tandasnya. (SIs/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya