10 Pompa Air Berusia 30 Tahun di DKI Bakal Diremajakan

Kebanyakan pompa penyedot air tersebut telah beroperasi sejak 1982 dan belum mengalami peremajaan.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 23 Des 2014, 08:11 WIB
Sebanyak 5 pipa ilegal sepanjang 500 meter dan digunakan dengan pompa yang cukup besar untuk menarik air tersebut, Pluit, Jakarta Utara, Kamis (22/5/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo).

Liputan6.com, Jakarta - Karena banyaknya pompa air yang telah berusia tua, perusahaan penyedia air bersih, PT Aetra Air Jakarta akan melakukan peremajaan ‎alat penyedot air baku tersebut. Kebanyakan pompa penyedot air tersebut telah beroperasi sejak 1982 dan belum mengalami peremajaan.

"Saat ini kami memiliki sekitar 10 pompa. Dan hampir semuanya sudah berusia lebih dari 30 tahun," ujar direktur operasional PT Aetra Air Jakarta Lintong Hutasoit dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Selasa (23/12/2014).

Karena itu, kata dia, diperlukan sebuah langkah peremajaan terhadap alat penyedot air tersebut. Namun bukan hanya sekadar peremajaan, alat yang akan digunakan harus lebih efisien tanpa mengurangi kualitas layanan terhadap masyarakat.

"Tekanan dan debit yang dihasilkan lebih besar. Tapi energi listrik yang digunakan lebih rendah," ucap dia. ‎

Sayangnya, sistem pompa hemat energi tersebut, hingga saat ini belum bisa terpasang di semua pompa yang dimiliki Aetra. Dengan menggunakan pompa hemat energi ini, Lintong mengklaim, Aetra dapat menghemat pengeluaran biaya operasional sekitar 10-20 persen.

"Kapasitas pompa dan kebutuhan warga harus disesuaikan. Jadi tidak semua pompa dapat kami ganti. Dari perhitungan yang dilakukan mungkin hanya 2 dari pompa yang dimiliki untuk diganti dengan pompa hemat energi ini," ujar Lintong.

Untuk merealisasikan proyek ini, sambung Lintong, pihaknya telah menggandeng pihak ketiga, yaitu PT Teralindo Lestary yang merupakan penyedia pompa hemat energi. ‎Untuk saat ini, penggunaan pompa hemat energi baru dilakukan terhadap satu pompa yang terpasang di water treatment plant (WTP) Pulogadung, instalasi milik Aetra.

Sementara itu, Poltak Sitinjak, Direktur Utama Teralindo Lestary mengungkapkan, pompa hemat energi yang telah digunakan Aetra menggunakan pompa amstrong vertical in line dengan kapasitas daya sedot sebesar 1.300 liter per detik dengan daya 0,088 amper per liter per detik.

"Berbeda dengan pompa lama yang menggunakan horizontal split casing dengan kapasitas 1000 liter perdetik dengan daya 0,14 amper liter per detik. Dari perhitungan yang dilakukan. Dengan menggunakan sistem pompa ini penghematan energi yang didapat adalah di atas 55 persen," tandas Poltak. (Ali)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya