Pompa Bensin Ditarik Mobil, SPBU Wakil Walikota Solo Terbakar

Kebakaran tersebut dipicu ulah konsumen, pemilik mobil Toyota Avanza hitam yang sedang mengisi premium namun malah memacu kendaraannya.

oleh Fajar Abrori diperbarui 03 Des 2014, 11:23 WIB
Kebakaran di SPBU milik Wakil Walikota Solo Ahmad Purnomo, (Reza Kuncoro/Liputan6.com)

Liputan6.com, Solo - Kebakaran melanda salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Solo, Rabu (3/12/2014) pagi. Kebakaran SPBU milik Wakil Walikota Solo Ahmad Purnomo itu mengakibatkan satu mesin pompa bahan bakar hangus.

Pantauan Liputan6.com, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Untungnya, kebakaran tersebut tidak merembet ke mesin pompa lainnya maupun ‎menyambar tangki penampungan BBM di bawah tanah.

Salah satu petugas SPBU yang juga menjadi saksi mata, Hartoyo mengatakan, kebakaran tersebut dipicu ulah konsumen, pemilik mobil Toyota Avanza hitam yang sedang mengisi premium. Pengemudi tersebut langsung memacu kendaraannya, meskipun pengisian premium tersebut belum selesai.

Akibatnya, selang pompa yang masih berada di dalam tangki kendaraan itu ikut tertarik mengikuti laju mobil.

"Selang masih nyantol di tangki mobil karena pengisian belum selesai. Akibatnya, selang itu tertarik dan menyeret mesin pompa. Setelah itu muncul percikan api dan terbakar," ujar dia saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (3/12/2014).

Mengetahui ada api, lanjut dia, para petugas SPBU langsung memadamkan mesin pompa yang terbakar dengan menggunakan 5 alat pemadam kebakaran ringan (apar). "Saat itu kondisi SPBU sedang ramai pembeli. Tahu muncul api, kita langsung mencoba memadamkannya dengan apar," kata Hartoyo.

Sementara itu, Kapolsek Laweyan, Solo, Kompol Edy Wibowo mengungkap, usai menarik selang mesin pompa bensin yang mengakibatkan kebakaran, pengendara Avanza hitam itu langsung kabur. Polisi pun tengah mencari keberadaan sang pemilik mobil.

"Yang terbakar mesin pompanya. Kalau mobilnya tidak terbakar. Kita nanti akan mencari keberadaan pengemudi mobilnya untuk dimintai keterangan," jelas Edy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya