Menko Ekonomi Beri Setumpuk PR Buat Bos Pertamina

Dwi Soetjipto merupakan orang yang tepat untuk didapuk menjadi orang nomor satu di Pertamina.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 01 Des 2014, 21:41 WIB
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyambut baik penunjukkan Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Dwi diharapkan dapat membereskan pekerjaan rumah (PR) yang menumpuk.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil menilai, Dwi Soetjipto merupakan orang yang tepat untuk didapuk menjadi orang nomor satu di Pertamina.

"Rekam jejaknya jelas karena dia Direktur Utama PT Semen Indonesia, Semen Padang, Semen Gresik. Jadi saya pikir dia orang yang tepat untuk saat ini," ungkap dia saat ditemui wartawan di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (1/12/2014).

Eks Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu tak mempermasalahkan latar belakang Dwi yang malang melintang di industri semen ketimbang minyak dan gas (migas). "Paling penting kan tim, leadership dalam level seperti itu," bela Sofyan.

Sofyan berjanji bakal menambah orang untuk membantu Dwi dalam membenahi Pertamina. Saat ini Sofyan sedang mencari orang-orang terbaik dan ahli minyak atau berkeahlian mumpuni.

"Untuk sementara empat dulu, nanti ada penambahan lagi sampai dapat orang terbaik. Beliau (Dwi) diperlukan leadership-nya, nanti ahli minyak dicari orang-orang dalam," terangnya.

Sofyan meminta Dwi Soetjipto dapat menyelesaikan sejumlah PR yang masih menjadi problematika di tubuh Pertamina. Mulai dari soal kilang minyak sampai memperkuat posisinya sebagai perusahaan migas raksasa nasional.

"Contohnya masalah kilang kita yang sudah tua, eksplorasi, mempersiapkan diri untuk mengambilalih sumur-sumur migas yang sudah habis kontrak, kerjasama baik untuk memperkua Pertamina jadi national oil company," kata dia.

Menurutnya, posisi Pertamina sebagai perusahaan nasional di bidang migas masih sangat kecil dibanding negara lain. Diharapkan ke depan dapat memperbesar aset maupun pendapatan seperti Petronas. "Iya (seperti Petronas)," tutup Sofyan. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya