Liputan6.com, Jakarta - Seluruh provinsi telah menetapkan upah minimum provinsi (UMP). Namun demikian, sejumlah buruh terus melancarkan aksi protes lantaran nilai UMP masih belum memenuhi harapan. Terlebih, setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Terkait hal itu, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengatakan ada solusi lain selain menaikkan upah buruh, yakni dengan memberikan kompensasi sosial. Kompensasi bisa berupa uang transportasi, rumah dari Pemda, atau jaminan kesehatan.
"Saya sudah panggil Dirut BPJS Ketenagakerjaan juga dan meminta dia untuk ekspose mengenai program-program yang bisa dipakai untuk membantu meningkatkan kesejahteraan buruh terutama dalam jangka pendek," ujar Hanif di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (25/11/2014).
Terkait tuntutan kenaikan upah di atas Rp 3 juta, Hanif berjanji kementeriannya siap menjembatani buruh dan pengusaha. Namun Kemenaker mengusahakan membuat skema bagi pengusaha memberikan kompensasi pula.
"Di Kemenaker membantu memfasilitasi proses negosiasi yang berlangsung di antara dunia usaha dan para pekerja. Di luar itu, kita juga menyiapkan skema membantu menekan biaya pengeluaran buruh. Misalnya, memdorong kalangan usaha memberikan insentif tambahan uang transport dan uang makan," kata Hanif.
Selain itu, Hanif meminta agar elemen buruh yang berdemo tidak bertindak anarkis. Bila anarkis maka memberi imej dan dampak buruk bagi buruh sendiri.
"Demo buruh itu tidak boleh anarkis, demo buruh itu nggak boleh mengganggu fasilitas umum. Karena kalau menyampaikan aspirasi dengan cara begitu (anarkis) itu nggak efektif, masyarakat juga nggak simpati kemudian banyak pihak yang juga merasa dari segi metode nggak pas," kata Hanif.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya memutuskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Harga Premium ditetapkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Harga Solar ditetapkan dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500.
Solusi Menakertrans Gantikan Kenaikan UMP
Presiden Jokowi sebelumnya memutuskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.
diperbarui 25 Nov 2014, 16:38 WIBHanif Dhakiri (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mau Beli Emas Pekan Ini? Simak Faktor yang Memengaruhi
Pelaku Pasar di Asia Menanti Pertemuan The Fed hingga Data Ekonomi Jepang
6 Potret Aktor Rio Reifan Pakai Baju Tahanan, Lima Kali Kasus Narkoba
Jokowi Akan Bertemu CEO Microsoft di Istana Selasa Besok 30 April 2024
Hari Keempat Kemah Mahasiswa Pro-Palestina di Kampus-Kampus Amerika Serikat
Selvi Ananda Tampil Beda dengan Rambut Panjang Bergelombang ala Hong Hae In Queen of Tears, Warganet Ramai-Ramai Panggil Bu Wapres
Laporan WSJ: Badan Intelijen AS Simpulkan Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Alexey Navalny
Prabowo: Orang Hadapi Maut Itu yang Dicari Kiai, Jadi Tidak Aneh Kenapa Saya Merasa Dekat NU
Harga Emas di Pegadaian Bervariasi Hari Ini 29 April 2024, Tengok Rinciannya
Top 3: Cara Bikin Tahu Isi Renyah dan Keriting Hanya Pakai 1 Tepung
BRIN Dukung Industri Kendaraan Listrik Indonesia Lewat Pameran IEMS 2024
Survei BI: Permintaan Pembiayaan Korporasi dan Rumah Tangga Terus Naik