Liputan6.com, Jakarta Kacamata pintar Google Glass berhasil menarik perhatian ketika diperkenalkan pada tahun 2012, tapi kini popularitasnya dilaporkan menurun. Salah satu penyebab lambatnya adopsi Google Glass dilaporkan karena harga jual yang tinggi.
Google Glass memang dijual dengan harga mahal yaitu US$ 1.500 atau sekira Rp 18 juta. Pimpinan lab Google X yang memimpin pengembangan Google Glass, Astro Teller, secara tak langsung mengakui tingginya harga jual perangkat wearable tersebut.
Menurut Teller pemangkasan harga untuk produk high-end seperti Google Glass bisa membuat perbedaan besar dalam penetrasi pasar, tidak seperti perangkat wearable yang dijual seharga US$ 30-40. Dengan demikian, akan lebih banyak orang yang mempertimbangkan untuk menjadi pembeli.
"Setiap menurunkan harga, Anda kira-kira bisa mendapatkan 10 orang lebih banyak yang akan mempertimbangkan secara serius untuk membeli," jelas Teller seperti dilansir Business Insider, Selasa (18/11/2014).
Seperti diketahui sebelumnya, pesona Google Glass dilaporkan mulai memudar. Menurut catatan Reuters, dari 16 perusahaan yang membuat aplikasi Google Glass, sembilan di antaranya memutuskan mundur.
Pihak-pihak yang menyerah itu memiliki dua alasan. Pertama karena merasa bahwa konsumen tidak terlalu tertarik dengan Google Glass dan keterbatasan produk tersebut. (din/isk)
Harga Google Glass Harus Lebih Murah
Salah satu lambatnya adopsi Google Glass dilaporkan karena harga jual yang tinggi.
diperbarui 18 Nov 2014, 16:51 WIBFoto: becauseiamfabulous.com
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Pertemuan Terakhir PM Lee Hsien Loong dan Presiden Jokowi Ditengah akan Berakhirnya Masa Jabatan Keduanya
Garudafood Bagikan 57,19% Laba 2023 untuk Dividen
Menag Yaqut: Jemaah Haji dan Umrah Tanpa Visa Resmi Bisa Dikenakan Sanksi Tegas
Arab Saudi Keluarkan Fatwa, Berangkat Haji Tanpa Visa Resmi Ibadah Tak Sah
Bahas Investasi, CEO Microsoft Satya Nadella Temui Presiden Jokowi
Microsoft Mau Latih 840.000 Talenta Digital AI di Indonesia dalam 4 Tahun
Fokus Pagi : Kecelakaan Truk dan Motor di Subang Sebabkan Penjual Gas Elpiji Tewas
Jokowi Beri Semangat ke Timnas U-23: Masih Ada Harapan Juara 3 dan Masuk Olimpiade
Stasiun Seismik Gunung Ruang Rusak Disapu Erupsi
Cerita Sedih Account Officer PNM Mekaar, Dilempar Piring hingga Diacungi Parang
LPDB-KUMKM Bantu Kopdit CU Lete Konda NTT Perkuat Modal Usaha
VIDEO: Kunjungi Unida Bogor, Liputan6.com Adakan Talkshow Literasi dan Tutorial Cek Fakta