Sistem Dua Wilayah Bikin Pendapatan Arema Melorot

Musim ini mereka hanya meraup pendapatan sebesar Rp 5,3 miliar atau turun hingga Rp 3 miliar.

oleh Zainul Arifin diperbarui 13 Nov 2014, 17:01 WIB
Tim berjuluk Singo Edan itu dinilai 'dibantu' wasit untuk melanjutkan langkah ke babak 4 besar.

Liputan6.com, Malang - Arema Cronus membeberkan jumlah pendapatan mereka dari tiket penonton musim ini jauh menurun ketimbang musim sebelumnya. Manajemen Arema mengklaim merosotnya pendapatan dari tiket itu disebabkan sistem kompetisi yang dibagi menjadi 2 wilayah.

Musim lalu pendapatan dari sektor tiket sebesar Rp 8,3 miliar. Sedangkan pada musim ini mereka hanya meraup pendapatan sebesar Rp 5,3 miliar atau turun hingga Rp 3 miliar.
 
"Sistem kompetisi dua wilayah kan membuat laga home yang digelar Arema menjadi tidak begitu banyak," kata Ketua Panitia Penyelenggara (Panpel) Arema, Abdul Haris, Kamis (13/11/2014).
 
Di sisi lain, Arema mengungkapkan laga yang paling menyedot perhatian pada musim ini adalah saat menjamu Persib Bandung. Saat itu panpel meraup pendapatan lebih dari Rp 1 miliar. Sedangkan laga di Stadion Kanjuruhan yang paling sepi musim ini adalah ketika menjamu Persita Tangerang. Saat itu mereka hanya meraih pendapatan sebesar Rp 52,6 juta.
 
Selain faktor kompetisi sistem 2 wilayah, pertandingan Arema yang disiarkan langsung oleh salah satu televisi swasta juga turut memengaruhi minat penonton. Yang pasti, CEO Arema Cronus, Iwan Budianto, mengatakan, manajemen Arema berjanji transparan dalam mengelola keuangan klub. Dalam waktu dekat akan dirilis seluruh pemasukan klub dari tiket hingga sponsor hingga total pengeluarannya.
 
"Kami ingin transparan kepada public terutama Aremania. Karena kami ingin benar – benar professional dan menunjukkan pertanggungjawaban," ujar  Iwan.


Baca Juga:
Persebaya Resmi Berhentikan Rahmad Darmawan
Ogah Dimintai Tanda Tangan, Mantan Pemain MU Bikin Ulah di Hotel
4 Presenter Seksi Milik Klub Elite Eropa

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya