Liputan6.com, Jayapura - Tiga anggota TNI Kodim 1702/Wamena diduga terlibat dalam penjualan amunisi kepada kelompok Kriminal bersenjata yang bermarkas di kawasan pegunungan tengah Papua. Ketiga anggota TNI itu berpangkat bintara. Satu di antaranya sudah pensiun, satu lagi dalam masa persiapan pensiun dan satu anggota lainnya aktif.
Panglima Kodam Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen Siahaan mengatakan pihaknya telah mengirimkan tim untuk menyelidiki dugaan keterlibatan anggotanya.
"Satu anggota yang telah pensiun, kami akan serahkan ke kepolisian, sebab statusnya sudah menjadi warga sipil. Sementara dua lainnya akan dilakukan pemeriksaan di Polisi Militer di Jayapura untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujar Fransen kepada Liputan6.com di Jayapura, Rabu (29/10/2014).
Fransen mengaku telah lama mendengar kabar anggota TNI terlibat dugaan penjualan amunisi ke kelompok bersenjata. Untuk itu, dia menegaskan akan memecat anggotanya apabila benar terbukti melakukan hal tersebut.
"Saya akan pecat anggota itu. Saya tidak butuh dengan anggota seperti itu. Indikasi keterlibatan anggota saya memang telah lama terdengar dan masuk ke dalam aparat. Kami akan menyelidiki sejak kapan anggota ini terlibat, apakah sesudah pensiun atau sebelum pensiun dan keterlibatan anggota aktif lainnya. Ketiganya saat ini masih tinggal di Asrama Kodim Wamena," ujarnya.
Sebelumnya anggota Polsek Nduga, Briptu Tanggam Jikwa ditangkap bersama 6 orang anggota kelompok bersenjata ditangkap sebuah hotel di Wamena, Minggu 26 Oktober 2014. Dalam penangkapan tersebut, polisi juga menyita 231 amunisi dirumah Tanggam.
Kepada penyidik, Tanggam menyebutkan adanya keterlibatan anggota TNI dalam penjualan amunisi pada kelompok bersenjata di Pegunungan tengah Papua. "Anggota TNI itu sudah pensiun, dia adalah om saya. Saya menjual amunisi bersama dengan dia," jelas Tanggam saat ditemui di Polda Papua.
Dijelaskan Tanggam, saat menjual dua megasen ke kelompok bersenjata, dirinya dalam keadaan sedang mabuk bersama dengan kelompok bersenjata tersebut. "Dua buah megasen dihargai Rp 1 juta. Saat itu kami sedang mabuk bersama mereka," ujarnya.
3 Anggota TNI Diduga Jual Amunisi ke Kelompok Bersenjata
Ketiga anggota TNI itu yang diduga terlibat penjualan amunisi itu berpangkat bintara.
diperbarui 29 Okt 2014, 06:38 WIBBriptu Tanggam Jikwa (kaos hijau) anggota Polsek Nduga yang diduga menjual senjata ke kelompk bersenjata (Liputan6.com/Katharina Janur)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Energi & TambangListrik Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu 100% Sudah Normal
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kumpulan Doa Pilihan agar Diberi Ketenangan Hati dan Pikiran
Rupiah Dibuka Perkasa Lawan Dolar AS, Menanti Cadangan Devisa RI
Laporan Box Office: Film How To Make Millions Before Grandma Dies Akhirnya Tembus 3 Juta Penonton
Berkat KUR BRI, Usaha Kayu Rotan Asal Malang Bangkit dari Krisis dan Tembus Pasar Ekspor
Bukan Hanya Bisa Bikin Sedap Masakan, Kecombrang Juga Baik untuk Penderita Asam Urat dan Gula Darah
Hyundai Ioniq 6 Diluncurkan, Harga Mobil Listrik Ini Tembus Rp 1,2 M
Kejagung Sita 6 Aset Surya Darmadi, Salah Satunya Apartemen Ritz Carlton di Jaksel
Penetapan Tarif Baru BPJS Kesehatan Tunggu Evaluasi Pemerintah, Jadi Berapa?
Pria Pengelola Situs Porno di Malang Digiring ke Polda Jatim, Raup Cuan hingga Rp 1 Miliar
Mendorong Minat Pelajar Australia Mempelajari Bahasa dan Budaya Indonesia Lewat Indonesian Day
BYD M6 Mulai Tebar Pesona, Simak Spesifikasinya
7 Alasan Kenapa Jahe Mentah Membantu Mengatasi Kolesterol