Kapal Patroli TNI AL Tenggelam, 3 Orang Belum Ditemukan

Tim penolong masih mencari korban Kapal Robber Boat Sea Reader milik TNI AL yang tenggelam di Selat Loekeli, Rote Ndao, NTT.

oleh Rinaldo diperbarui 12 Okt 2014, 12:54 WIB
Ilustrasi Kapal Tenggelam

Liputan6.com, Kupang - Tim penolong masih mencari korban Kapal Robber Boat Sea Reader milik TNI Angkatan Laut (AL) yang tenggelam di Selat Loekeli, antara Pulau Ndao dan Pulau Doo, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Pencarian masih dilakukan tim gabungan, guna menemukan 3 korban tenggelam yang hilang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tini Thadeus, Minggu (12/10/2014).

Ia mengatakan, tim gabungan yang terdiri atas Badan SAR Nasional Kupang, personel TNI AL, Polri, pemerintah daerah serta nelayan Pulau Rote sudah melakukan pencarian sejak Minggu pagi, setelah sebelumnya menghentikan sementara pencarian.

Ia mengatakan, pencarian dilakukan guna memastikan kondisi 3 dari 12 korban kecelakaan kapal yang terjadi Sabtu siang kemarin. Kapal tenggelam saat melakukan patroli gabungan pengawasan Taman Nasional Perairan Laut Sawu.

Dari seluruh penumpang kapal, kata Thadeus, 3 orang korban tewas sudah ditemukan, 6 korban selamat, sementara 3 lainnya masih hilang dan sedang dalam pencarian.

Korban meninggal yaitu Inspektur Dua (Ipda) Imanuel Do Hina yang juga menjabat sebagai Kepala Satuan Kepolisian Perairan (Kasat Polair) Polres Rote Ndao, Yos Fanggidae anggota Forum Adat Rote Ndao, dan Demit Kolain staf pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rote Ndao.

Sementara itu, 6 korban selamat yakni Bripka Nefriadi B Tallo personel Polair Polres Rote Ndao, Alex Modok staf Dinas Kelautan dan Perikanan Rote Ndao, Ferawati Ratu Ludji staf KKPN NTT, Kapten Laut Ari selaku Perwira Lanal Rote Ndao, Klasi Didi anggota Lanal Rote, serta Aprianus Feto staf KKPN NTT.

Sedangkan 3 korban yang dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian yakni Brigpol Yupiter N Pah (anggota Polair Polres Rote Ndao), Widi Murti Haryanto staf KKPN NTT, dan Apsuherto staf KKPN NTT.

Menurut Thadeus, kapal milik TNI angkatan Laut Pulau Rote itu tenggelam diduga akibat gelombang besar. "Kejadian diduga karena kapal menghantam gelombang sehingga terbalik dan mengakibatkan 11 penumpang dan kapten kapal tenggelam," kata dia. (Ant/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya