Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) berencana melakukan pemotongan anggaran perjalanan dinas pada beberapa kementerian dan lembaga (K/L) sebagai salah satu upaya penghematan anggaran negara.
Anggota Tim Ekonomi Jokowi-JK, Arif Budimanta mengatakan, pemotongan ini akan dilakukan setelah ada evaluasi soal efektifitas dari perjalanan dinas tersebut terhadap kinerja dari K/L.
"Kami harus lakukan evaluasi terhadap biaya perjalan dinas, apakah sudah sesuai dengan sasaran atau tujuan yang akan dicapai oleh kementerian lembaga terkait," ujar Arif saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Selasa (7/10/2014).
Dia menjelaskan, sebuah K/L kedepannya harus memiliki standar agenda perjalanan dinas. Hal ini agar perjalanan dinas tidak semata hanya untuk membuat penyerapan anggaran lebih maksimal.
"Selama ini berpatokan pada unit costnya saja, nah makanya standarnya harus disusun kembali. Untuk mengevalasi suatu proyek, misalnya pembangunan jalan, harus dilakukan monitoring, nanti kami lihat berapa orang yang efektif untuk memantau proyek itu. Jumlah orangnya harus diukur secara presisi, sesuai dengan output yang harus targetkan," jelasnya.
Selain itu, juga perlu dilakukan pengukuran efektifitas terhadap banyaknya perjalanan dinas yang dilakukan dalam satu tahun. Hal ini penting untuk mencegah sebuah K/L mengambur-hamburkan anggaran hanya untuk perjalanan dinas pegawainya.
"Kemudian juga dihitung berapa banyak perjalanan yang dilakukan dalam kurun waktu 1 tahun. Karena yang membuat anggaran membengkak selain perjalan dinas yaitu paket meeting dalam kota dan luar kota. Kalau luar kota, itu termasuk biaya perjalanan," kata Arif.
Menurut Arif, saat ini rata-rata penyerapan anggaran dalam sebuah K/L sudah mencapai 95 persen. Dan jika penyerapan tersebut bisa dihemat sedikit saja, salah satunya dari anggaran perjalanan dinas, maka akan ada banyak anggaran yang bisa dialokasikan ke beberapa sektor yang lebih produktif.
"Kalau bisa hemat 5 persen saja dari belanja barang di APBN, maka kita hemat Rp 20 triliun. Itu bisa dialokasikan untuk petani, nelayan, perbaiki jalan dan lain-lain," tandasnya. (Dny/Ahm)
Jokowi Kaji Potong Anggaran Perjalanan Dinas di Kabinetnya
Anggota Tim Ekonomi Jokowi-JK, ArIf Budimanta menyatakan, penghematan anggaran perjalanan dinas dapat dialihkan untuk infrastruktur.
diperbarui 07 Okt 2014, 10:00 WIBJokowi (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 Liga InternasionalProfil Tim Piala Eropa 2024: Target Realistis Turki di Tanah Jerman
3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cuaca Hari Ini Rabu 22 Mei 2024: Pagi Jabodetabek Cerah Berawan, Siang Hujan
Lamborghini Sasar Thailand Jadi Salah Satu Pasar Supercar Listriknya
Bromo Tambah Kuota untuk Wisatawan Saat Libur Panjang Waisak
Mengenal Punthuk Setumbu, Lokasi Syuting AADC dengan Pemandangan Romantik Estetik
7 Menu Sarapan Agar Penuh Energi dan Produktif Seharian
Trimegah Bangun Persada Bakal Buyback Saham, Nilainya Segini
Jelang Idul Adha, Ribuan Sapi Disebut Mengurusi Izin Untuk Masuk ke Kota Depok
Mengenal Bitcoin Pizza Day, Apa Itu?
22 Mei 2021: Gansu Ultramarathon Maut di China Picu 21 Pelari Tewas
PBVSI Ungkap Alasan Perubahan Skuad Timnas Voli Putri Indonesia di AVC Challenge Cup 2024
Jarang Orang Tahu, 3 Varian Resep Praktis Olahan Jambu Mete
Bank DKI Buka Lowongan Kerja, Ada 3 Posisi yang Ditawarkan