Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi diminta menarik 1 partai lagi dari Koalisi Merah Putih (KMP). Sehingga Koalisi Indonesia Hebat yang mendukung Jokowi-JK, bisa lebih kuat di parlemen.
"Nggak ada solusi, kecuali menyakinkan partai PPP, PAN atau pun Demokrat, karena Gerindra dan PKS tidak akan mungkin. Nggak ada solusi kecuali meyakinkan partai di KMP," ujiar pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (3/10/2014).
Apa pun partainya, lanjut Pangi, salah satu partai Koalisi Merah Putih (KMP) harus bisa bergabung, sehingga nggak perlu walk out lagi saat paripurna di parlemen. "Kalau kemudian 50 plus 1 sudah terpenuhi, begitu voting setiap pengesahan atau pengambilan keputusan politik selalu berpotensi menang."
"Sehingga Koalisi Jokowi betul-betul hebat, alias nggak kalah melulu dalam urusan voting," sambung Pangi.
Menurut Pangi, komunikasi politik harus terus dibangun PDIP sebelum pelantikan Jokowi. Sulitnya mantan Walikota Solo ini menambah teman koalisi akibat terjebak koalisi ramping.
"Jokowi termakan kata-katanya sendiri, seperti wacana koalisi tanpa syarat atau koalisi tanpa bagi-bagi kekuasaan, koalisi ramping dan seterusnya. Pada akhirnya Jokowi ditaklukkan oleh realitas politik," kata dia.
"Berpolitik tetap dalam rangka pembicaraan, siapa, dapat apa dan bagaimana. Ketika ada tawaran yang menggiurkan dari Koalisi Indonesia Hebat saya rasa PPP, PAN akan berminat bergabung pada Koalisi Indonesia Hebat," tegas pria yang disapa Ipang itu.
Menurut dosen Ilmu Politik itu, hegemoni yang kini dibentuk Koalisi Merah Putih, bukan sekadar menjadi penyeimbang. Tetapi lebih terhadap indikasi saling jegal yang bisa menciptakan ketidakstabilan politik dan kegaduhan politik.
"Aksi saling jegal pun sudah ada tanda-tandanya. Tradisi oposisi atau kekuatan penyeimbang sebetulnya tidak ada masalah. Sebetulnya yang jadi soal kalau terbisik keinginan untuk membatalkan dan menjegal program pemerintahan. Sikap semacam ini tak baik dipertahankan," tandas Ipang. (Yus)
Pengamat: Jokowi Termakan Kata-katanya Sendiri
Menurut Pangi, komunikasi politik harus terus dibangun PDIP sebelum pelantikan Jokowi.
diperbarui 03 Okt 2014, 14:10 WIBPresiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla adakan jumpa pers di Rumah Transisi, Jakarta (15/9/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Warga Sekitar Tidak Dengar Suara Letusan Senjata Api Saat Brigadir RAT Bunuh Diri
Jangan Lewatkan Mega Series Magic 5, di Indosiar Sabtu 27 April 2024, via Live Streaming Pukul 18:00 WIB
Alejandra Rodriguez Cetak Sejarah, Jadi Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 tahun
Rumah di Jaktim Roboh Saat Direnovasi, 1 Orang Meninggal Dunia
Kondisi Terkini Gunung Ruang, Gempa Vulkanik Dangkal Masih Terjadi
Jadwal Pembagian Dividen United Tractors, Jangan Kelewat
Turunkan Jendela Demi Foto, Turis Wanita Diserang Beruang
Masuk Tahun ke-15, Lomba Bikin Film UCIFEST Angkat Tema Morality
Mengungkap Karakter dan Kepribadian Seorang Pencinta Binatang
Sambut Era AI, Cisco Menata Ulang Keamanan Data Center dan Storage Berbasis Cloud
Gelar World Water Forum di Bali, Indonesia Bawa Misi Ini
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester United vs Burnley, Sabtu 27 April 2024 Pukul 21.00 WIB di Vidio