Penjualan Obat Aborsi Online Resahkan Warga Bandung

Kemanjuran obat aborsi itu diakui sejumlah konsumen dalam beberapa testimoninya.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 30 Sep 2014, 17:30 WIB
(Liputan6.com/Okan Firdaus)

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Kota Bandung, Jawa Barat, diresahkan dengan maraknya situs jual beli obat aborsi. Selain itu, dalam beberapa situs tertulis nomor telepon, pin BlackBerry untuk mereka yang ingin menggugurkan kandungannya.

Seperti yang ditampilkan dalam situs www.obataborsixxxxxxx.com, obat ini memiliki efek dan terbukti kemujurannya setelah diminum. Yaitu dalam waktu 3 jam hingga 12 jam, janin iru akan keluar dengan sendirinya.

Bahkan dalam situs ini terdapat testimoni dari beberapa konsumennya yang menuturkan telah berhasil melakukan aborsi tanpa bantuan dokter setelah membeli obat ini.

Tidak jauh berbeda dengan situs sebelumnya, seperti situs www. obataborsixxxxx.com, www.pratamadimazxxx.blogspot.com, atau www.obataborsixxxxx.biz, penjual memaparkan keunggulan obat dengan jenis cytotec dan mifeprex.

Untuk harga sendiri, para penjual serentak mematok harga Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta untuk menggugurkan janin berumur 1 bulan dan mengalami kelipatan Rp 500 ribu kepada janin yang berusia lebih tua. Harga obat kian mahal untuk menggugurkan usia janin yang usianya lebih lama.

Salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Antapani, Mangsud (64) mengaku beredarnya situs ini jelas meresahkan masyarakat karena seperti membenarkan perilaku aborsi.

"Aborsi kan jelas dilarang kecuali oleh dokter dengan beberapa pertimbangan yang menyangkut nyawa sang bayi dan ibunya. Kalau ini kan jelas sangat melanggar apalagi ilegal. Takutnya malah menjadi pengaruh buruk terutama bagi generasi muda," kata Mangsud kepada Liputan6.com, Selasa (30/9/2014).

Mangsud meminta pihak kepolisian mengusut situs dan menangkap para penjualnya. "Saya minta polisi segera mengusut dan menangkap pelaku yang menjualnya karena ini tidak jauh berbeda dengan membunuh," tukas dia. (Yus)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya