Tak Ikut WO, Hayono Isman Beralasan Perjuangkan Aspirasi Demokrat

Fraksi Partai Demokrat walk out saat pembahasan nasib RUU Pilkada di Gedung DPR, Jakarta Jumat 26 September dini hari kemarin.

oleh Edward Panggabean diperbarui 27 Sep 2014, 11:56 WIB
Mantan Menpora Hayono Isman tetap konsisten dengan senyuman khasnya saat ditemui wartawan (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Fraksi Partai Demokrat walk out saat pembahasan nasib RUU Pilkada di Gedung DPR, Jakarta Jumat 26 September dini hari kemarin. Hanya 6 anggota yang bertahan di ruang rapat paripurna DPR, di antaranya Hayono Isman.

Hayono Isman, yang merupakan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat beralasan ingin memperjuangkan aspirasi partai, sesuai perintah Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Bagi kita berenam, menjalankan instruksi Ketua Umum Demokrat (SBY) menginginkan Pilkada langsung. Kita perjuangkan aspirasi partai (pilkada langsung)," ucap Hayono dalam diskusi Populi Center di Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (27/9/2014).

Dia heran dengan sikap ratusan kader Demokrat di DPR yang memilih walk out. Padahal beberapa fraksi partai lain telah memberi dukungan untuk digelar pilkada langsung dengan syarat 10 poin.

"Saya kaget Benny (anggota Fraksi Demokrat Benny K Harman) ajak walk out. Apa dasarnya? Benny bukan hanya sebagai juru bicara, dia kader yang harus penuhi instruksi partai (dukung pilkada langsung)," ujar Hayono.

Hayono mengatakan, seharusnya kader loyal pada garis perjuangan partai, bukan loyal pada sosok SBY selaku ketua umum. Sebab ketua umum pun dipilih melalui mekanisme langsung.

"Kita loyal pada garis perjuangan partai, bukan loyal pada sosok SBY," kata Hayono.

6 Kader Demokrat memilih bertahan di dalam rapat RUU Paripurna DPR dan memilih pilkada langsung. Mereka yang bertahan adalah Gede Pasek Suardika, Hayono Isman, Ignatius Mulyono, Harry Witjaksono, Edi Sadeli, dan Lim Sui Khiang.

Dalam acara diskusi yang sama, anggota DPR Partai Golkar Zainuddin Hambali mengaku tidak memilih pilkada via DPRD seperti keinginan Koalisi Merah Putih.

"Atas dasar itulah saya tidak ikut (arahan partai). Karena kita berkoalisi dalam ide dan gagasan untuk kesejahteraan rakyat, saya setuju. Tapi kalau tidak dibangun dalam 5 tahun ke depan, kita akan kehilangan kesempatan untuk membangun bangsa ini," kata Zainuddin. (Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya