Liputan6.com, Jakarta - Florence Sihombing, mahasiswi S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM) tersangka kasus pencemaran nama baik karena umpatannya di media sosial Path tengah dipolisikan. Anggota Komisi III DPR Trimedya Pandjaitan menilai sikap polisi terlalu berlebihan.
"Menurut saya terlalu reaktif kalau langsung menahan," ujar Trimedya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/9/2014).
Trimedya pun membandingkan kasus yang menimpa Florence Sihombing dengan kasus pencemaran nama baik yang menimpa Jokowi. Polisi dianggap kurang mendalami pencemaran nama baik pada Gubernur DKI Jakarta itu.
"Ini dia, kasus lain kok nggak begitu. Misal Obor Rakyat, Jokowi, yang menyatakan dia sudah meninggal, dia dituding China, sampai kepada soal adanya komunikasi antara Mega dan Jaksa Agung. Itu kasusnya Obor Rakyat merugikan nama capres tapi nggak dilakukan penahanan," tutur Trimedya.
Politisi PDIP itu pun meminta polisi memberikan penangguhan penahanan seperti yang diminta oleh pengacara Florence. "Menurut saya, tangguhkan penahanan, apalagi dia mahasiswi S2," tandas Trimedya.
Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjerat Florence Sihombing dengan Pasal 311 KUHP tentang pencemaran nama baik dan Pasal 28 ayat 2 UU Nomor 11 tahun 2008 UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Florence, perempuan 26 tahun ini membuat heboh SPBU di wilayah Baciro/Lempuyangan Yogyakarta Rabu 27 Agustus 2014. Ia marah-marah karena dianggap tak mau antre saat mengisi bahan bakar. Saat itu, ia masuk ke jalur mobil di bagian Pertamax 95. Kekesalannya pun diungkapkan melalui akun Path miliknya dengan kalimat memaki-maki kota pelajar tersebut.
"Jogja miskin, tolol, dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta-Bandung jangan mau tinggal Jogja," tulis Florence dalam Path @florenceje, Kamis 28 Agustus 2014.
Beberapa waktu kemudian, Florence Sihombing pun meminta maaf atas kata-katanya. Screen shoot permintaan maafnya itu diposting oleh akun twitter @swaragamafm Kamis, 28 Agustus 2014 pukul 8:36 AM dalam bentuk attachment image. (Sss)
Trimedya PDIP: Polisi Terlalu Reaktif Tangani Florence Sihombing
Trimedya juga membandingkan penanganan kasus Florence Sihombing dengan Obor Rakyat. "Kasus lain kok nggak begitu?"
diperbarui 01 Sep 2014, 12:52 WIBPostingan mahasiswi S2 UGM di social media itu membuat salah satu dosennya angkat bicara.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 Jawa Barat6 Cara Merawat Pasien DBD di Rumah
9 10
Berita Terbaru
Pangeran William Singgung Kesehatan Mental Lelaki di Inggris, Situasinya Dinilai Menakutkan
Cara Menghadapi Curahan Hati Seorang Anak yang Selalu Disalahkan, Simak Contohnya
Berapa Lama Kiamat Berlangsung? Penjelasan Imam Al-Ghazali
VIDEO: Jenazah Brigadir RA Diserahkan ke Keluarga dan Langsung Diterbangkan ke Manado
VIDEO: Gempa Garut Runtuhkan Sebagian Rumah, Warga Panik Berlarian Keluar
Marc Marquez Raih Pole Position Perdana Bersama Ducati dan Gresini Racing
Di Forum IEA Paris, Menteri ESDM Bahas Kebijakan Clean Cooking dan Kunci Sukses Transisi Energi
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 28 April 2024, Simak Daftar Lengkap Antam hingga UBS
VIDEO: Raja Charles III akan Lanjutkan Tugas Publik Minggu Depan Setelah Perawatan Kanker
Gus Iqdam Beri Pembekalan untuk 600 Calon Jamaah Haji An Namiroh
Kesehatan 2,4 Miliar Pekerja di Seluruh Dunia Terancam Akibat Perubahan Iklim, Ini Alasannya
Aksi The Changcuters Bakar Semangat Penonton Titik Kumpul Festival 2024