Jokowi Bakal Rombak Pejabat DKI Sebelum Resmi Jadi Presiden

Ahok enggan menjelaskan secara detail siapa pejabat DKI yang akan dimutasi atau dicopot dari jabatannya.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 26 Agu 2014, 15:56 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan dilantik menjadi Presiden ke-7 RI pada 20 Oktober 2014. Tetapi sebelum pria yang karib disapa Jokowi itu mengundurkan diri dari jabatannya, ia akan kembali melakukan perombakan pejabat DKI untuk terakhir kalinya sebagai gubernur.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pria yang karib disapa Ahok itu mengatakan, perombakan pejabat di lingkungan Pemprov DKI akan dilakukan bulan depan.

"Kita mau perombakan besar-besaran, lantik yang baru. Paling lambat September. Dilantik sama Pak Jokowi sebelum beliau jadi Presiden," ujar dia di Balaikota Jakarta, Selasa (26/8/2014).

Mantan Bupati Belitung Timur itu enggan menjelaskan secara detail siapa pejabat DKI yang akan dimutasi atau dicopot dari jabatannya. Begitu juga terkait PNS DKI yang nantinya naik jabatan menggantikan para pejabat lama.

"Belum tahu siapa saja," ucap Ahok singkat.

Sebelumnya, Ahok mengatakan, para pejabat eselon II yang akan digantinya sudah dapat diperkirakan saat ini dengan melihat kinerja mereka. Seperti Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Endang Widjajanti yang dinilai bekerja sangat lamban sehingga menghambat pembangunan infrastruktur di Ibukota dan adanya pencatatan aset DKI yang bermasalah sesuai temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Selain itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Manggas Rudy Siahaan juga berpotensi dimutasi menyusul temuan BPK mengenai adanya dana senilai Rp 2,24 miliar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan pada dinasnya serta pengerjaan infrastruktur jalan yang dinilai lamban.

Begitu juga Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah, Yonathan Pasodung, apabila tidak bisa membereskan sistem debet di Bank DKI untuk penghuni rusun juga akan dicopot.

Juga, ia juga menyebutkan kemungkinan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Arie Budiman, Kepala Badan Kepegawaian Daerah I Made Karmayoga, dan sejumlah Walikota yang dinilainya berkinerja tak sesuai harapan. Contohnya Walikota Jakarta Timur Krisdiyanto. (Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya