AS Siap Bombardir ISIS di Suriah

Menteri Pertahanan Chuck Hagel menegaskan keberadaan ISIS merupakan ancaman bagi dunia internasional

oleh Rizki Gunawan diperbarui 24 Agu 2014, 14:23 WIB
Jet tempur Amerika Serikat

Liputan6.com, Washington - Kasus pemenggalan wartawan Amerika Serikat James Foley oleh anggota Islamic State of Irak and Syria (ISIS) di Suriah membuat Washington geram. Negeri Paman Sam dikabarkan mempersiapkan opsi serangan militer untuk membombardir ISIS di Negeri Syam.

Penasihat Presiden Barack Obama di bidang Keamanan Nasional, Ben Rhodes mengatakan tak menutup kemungkinan pihaknya akan memperluas serangan militer hingga ke luar Irak.

"Kami tak akan terpaku pada satu wilayah terbatas," ujar Rhodes, seperti dimuat Fox News, Minggu (24/8/2014).

Senada dengan Rhodes, petinggi Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) Jenderal Martin Dempsey mengatakan, butuh waktu lama untuk memberangus pasukan ISIS. Dan pihaknya juga perlu membabat habis kelompok radikal yang berada di Suriah.

"Memangnya mereka semua bisa hancurkan tanpa menyasar yang ada di Suriah? Jawabannya tidak," cetus Dempsey dalam konferensi pers di Pentagon.

"Jadi hal ini harus kita lakukan pada dua sisi (di Irak dan Suriah) dan (serangan AS) tidak terbatas," imbuh dia. "Namun perlu koalisi dengan pihak lain untuk melenyapkan ISIS selamanya."

Menteri Pertahanan Chuck Hagel menegaskan keberadaan ISIS merupakan ancaman bagi dunia internasional, tak hanya bagi Amerika Serikat. Karenanya, kelompok tersebut harus diperangi bersama.

Militer AS sebelumnya telah melancarkan serangan udara ke markas ISIS di Irak, sebagai upaya untuk menyelamatkan warga mereka di luar negeri dan membantu rakyat Irak dari cengkeraman milisi tersebut.

Sementara itu, militer Presiden Suriah Bashar al-Assad sebelumnya mengerahkan jet tempur untuk memborbardir milisi ISIS di Suriah. 31 anggota kelompok yang juga dikenal dengan nama IS itu tewas terkena bom. (Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya