Total Tuntaskan Pencarian Minyak di Blok Mentawai Awal September

Jika berhasil, proyek ini ini akan menjadi pionir membuka kawasan atau ladang minyak dan gas baru di wilayah dengan risiko bencana tinggi.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 23 Agu 2014, 20:45 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Bengkulu Kegiatan eksplorasi minyak lepas pantai di Samudra Hindia yang dilakukan oleh PT Total E&P Indonesie akan tuntas pada awal September ini.

Pengerjaan di lokasi 75 kilometer  (km) barat daya dari Kota Bengkulu pada kedalaman 1.000 meter itu sudah dimulai sejak tanggal 8 Juli lalu dan selesai dalam dua pekan kedepan.

Kepala SKK Migas Johanes Widjonarko mengatakan, eksplorasi laut dalam di Samudra Hindia merupakan yang kedua dilakukan setelah eksplorasi di Selat Makasar.

"Untuk eksplorasi ini, kita lihat resikonya sangat tinggi, apalagi wilayah yang dibor sangat rawan terhadap bencana alam gempa bawah laut. Tapi kita yakin dengan kemampuan Total E&P yang memiliki standarisasi keamanan tinggi, semuanya bisa diatasi," ujar  Widjonarko usai meninjau lokasi pengeboran bersama Gubernur Bengkulu, Dirjen Migas dan Vice President Total E&P Indonesie (23/8/2014).

Jika hasil eksplorasi ini menemukan kandungan minyak atau gas, lanjut Johanes, ini akan menjadi pionir membuka kawasan atau ladang minyak dan gas baru di wilayah dengan risiko bencana tinggi. Mulai dari utara yaitu Aceh bagian barat, pesisir Sumatra hingga perairan selatan jawa.

Secara ekonmis, upaya menemukan cadangan minyak dan gas di kawasan baru akan berimbas kepada peningkatan ekonomi negara secara makro.

Vice President Total E&P Indonesie, Hadi Pramono mengungkapkan, biaya operasional untuk eksplorasi setiap hari sebesar US$ 1 juta atau Rp 10 miliar. Target eksplorasi berupa pengeboran sedalam 2.400 meter dari dasar laut, saat ini sudah mencapai kedalaman 1.600 meter dari dasar laut.

"Eksplorasi pada sumur rendang-1 pada blok mentawai ini akan kami teliti dahulu hasilnya, jika dinilai baik maka akan kami lanjutkan eksplorasi tahap 2 hingga 4 untuk mengukur luasan dan estimasi cadangan yang terkandung dalam kawasan eksplorasi," ujar Hadi.

Jika ditemukan kandungan minyak, maka bisa dilakukan eksploitas dalam waktu tiga tahun ke depan. Namun jika terdapat gas alam, maka waktu rencana eksploitasi akan lebih lama, bisa saja lima atau enam tahun ke depan. (Yuliardi Hardjo Putra/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya