Ahok Minta Revitalisasi Kota Tua Selesai dalam 2 Tahun

Ssebanyak 18 gedung ditargetkan bisa rampung revitalisasinya dalam waktu persiapan 1 hingga 1,5 tahun.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 08 Agu 2014, 14:26 WIB
Pemilik persewaan sepeda ontel merapikan deretan sepedanya di Kompleks Kota Tua, Jakbar. (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dewan Penasehat Konsorsium Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC) Lin Che Wei diminta Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menyelesaikan revitalisasi belasan gedung di Kota Tua dalam jangka kurang lebih 2 tahun.

Ia mengatakan, sebanyak 18 gedung ditargetkan bisa rampung revitalisasinya dalam waktu persiapan 1 hingga 1,5 tahun. Dengan rata-rata luas per gedung 3.000 meter persegi.

"Beliau (Basuki alias Ahok) ingin dalam 2 tahun sudah cukup banyak gedung yang direvitalisasi. Tadi sudah disepakati juga oleh pemilik-pemilik gedung itu untuk bekerjasama mempercepat," ungkapnya usai bertemu Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat (8/8/2014).

CEO Dewan Eksekutif Jakarta Endowment for Arts and Heritage (JEFORAH) itu mengatakan, permintaan tersebut merupakan bentuk dukungan Ahok terhadap revitalisasi Kota Tua. Karena itu pihaknya langsung melaksanakan action plan agar revitalisasi cepat selesai.

Dengan begitu, targetnya ada peningkatan jumlah gedung yang akan direvitalisasi serta waktu pelaksanaan yang lebih cepat juga. Contohnya, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang paling banyak mempunyai gedung di Kota Tua, akhirnya masuk dalam konsorsium.

"Action plan-nya kami akan mulai mengidentifikasi supaya proses dari tender dan proses pembangunan bisa dilakukan dalam waktu 3-6 bulan," jelasnya.

Menurut Lin, proses revitalisasi akan tetap berjalan dengan rencana awal. Ia pun mengapresiasi bantuan Ahok dalam hal menghilangkan hambatan birokrasi, perizinan dan lain-lain.

Ia menambahkan ada 3 yang menjadi fokus utama revitalisasi. Yang pertama, mengutamakan 2 gedung yang runtuh. Gedung-gedung itu akan dibangun bukan seperti gedung modern tapi sesuai fasad aslinya.

"Ternyata waktu tahun 1800 itu toko buku yang paling besar waktu zaman Belanda. Kami akan kembalikan lagi menjadi toko buku library atau apa dan itu mendapat dukungan bukan cuma gedungnya saja, jiwa dari gedungnya juga dikembalikan," jelas Lin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya