Video Gerakan Sadar Gizi

Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa kekurangan gizi, terutama pada usia dini akan berdampak pada tumbuh kembang anak.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Agu 2014, 18:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan Manusia Indonesia. Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa kekurangan gizi, terutama pada usia dini akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Anak yang kurang gizi akan tumbuh kecil, kurus, dan pendek. Gizi kurang pada anak usia dini juga berdampak pada rendahnya kemampuan kognitif dan kecerdasan anak, serta berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas anak.

Kementrian kesehatan untuk melakukan banyak upaya demi memberantas kemiskinan dan kelaparan, menurunkan angka kematian bayi dan ibu, serta prevalensi kekurangan gizi, namun masih ada 3 kendala pokok yang belum terselesaikan;

Kemajuan capaian antardaerah yang tidak merata, adanya kecenderungan semakin meningkatnya gizi lebih sebagai faktor resiko utama penyakit tidak menular, dan masih tingginya prevalensi balita pendek.

Saat ini populasi manusia di Indonesia mencapai 237 juta jiwa. Sudah seharusnya pemerintah mampu menjadikan bangsa ini menuju masa depan yang cerah dengan sumber daya manusia yang dimiliki. Lalu, tindakan riil seperti apakah yang bisa dilakukan?

Mewujudkan Manusia Indonesia Prima! Manusia Indonesisa Prima adalah manusia yang sehat, cerdas, dan produktif. Warga yang sehat ditunjukkan oleh daya tahan tubuh yang kuat, tidak sering sakit, berumur panjang, dan mampu bergaul di masyarakat sesuai norma sosial yang dianut.

Cerdas ditunjukkan oleh kemampuan menyerap ilmu pengetahuan dengan baik dan menerapkannya untuk keperluan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Sedangkan produktif adalah kemampuan bekerja dengan baik untuk menghasilkan barang jasa yang bernilai ekonomis guna mencukupi kebutuhan hidup baik untuk diri sendiri maupun keluarga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya