Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, pihak yang kalah tidak selalu jelek. Bahkan, orang yang kalah namun berani mengucapkan selamat, sama mulia derajatnya dengan mereka yang menang.
"Mengakui kekalahan itu mulia. Mengucapkan selamat kepada yang menang itu indah. Allah Maha Besar, saat kita kalah ya memang kalah, kemudian mengucapkan selamat pada yang berhasil, maka Allah SWT akan memberikan kemuliaan dan hal yang sama," kata SBY di Kantor Berita Antara, Jakarta, Senin (21/7/2014).
SBY mengatakan, sikap bisa menerima kekalahan merupakan sikap yang mulia dan patut diapresiasi dengan baik. SBY juga menegaskan, ketegangan menunggu hasil Pilres 2014 hanya dirasakan sebagian kalangan. Sedangkan sebagian besar masyarakat Indonesia tetap merasakan kedamaian.
"Besok saat KPU mengumumkan, kita melihat ada ketegangan. Namun rakyat Indonesia tidak tegang, masyarakat lebih sejuk, damai, menjalankan kehidupan yang normal," ucap SBY.
Karena itu SBY mendorong dan mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk melakukan tugasnya dengan baik, transparan dan akuntabel.
"Jika ada perselisihan dibawa ke Mahkamah Konstitusi, maka harus diputus secara transparan dan akuntabel. Saya senang kedua lembaga itu berkomitmen agar semua hasilnya betul-betul menghadirkan kebenaran yang terjadi," ujar SBY.
SBY pun menyarankan pihak-pihak yang tidak bisa menerima keputusan KPU untuk menempuh cara-cara yang elegan, seperti dengan mengajukan gugatan ke MK.
"Jika besok ada yang tidak menerima hasil perhitungan suara, maka saya sarankan untuk menempuh jalan konstitusional dengan cara damai. Undang-undang kita telah mengatur, memberikan ruang untuk mewadahi hal itu jika besok terjadi."
Kalau dibawa ke Mahkamah Konstitusi, lanjut SBY, maka MK harus didorong menjalankan tugasnya dengan baik. "Kalau semua berjalan dengan baik, maka 20 Oktober akan terjadi pergantian kepemimpinan nasional dengan damai dan bermartabat," demikian SBY.
Hadir mendampingi SBY dalam acara ini antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, serta Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring. (Ant/Sss)
SBY: Mengakui Kekalahan Mulia, Mengucapkan Selamat Itu Indah
SBY menyarankan pihak-pihak yang tidak bisa menerima keputusan KPU untuk menempuh cara-cara yang elegan, seperti menempuh jalur hukum.
diperbarui 21 Jul 2014, 16:24 WIBSBY (Ist.)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gempa Hari Ini Minggu 28 April 2024 di Indonesia, Getarkan Wilayah Melonguane Sulut Bermagnitudo 3,9
BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa, Kick Off New Desa BRILiaN 2024 Batch 1 Dibuka
Hanya 1 Jam, Aksi Pemadaman Lampu di Jakarta Diklaim Kurangi Emisi Karbon 70 Ton
Prabowo-Gibran Hadiri Halalbihalal PBNU
Alat Belajar Milik SLB Tertahan di Bea Cukai Sejak 2022, Ini Titah Sri Mulyani
Naik 11%, Shiba Inu Pimpin Kinerja Crypto Robinhood
VIDEO: Kloter Pertama RI Berangkat Haji 12 Mei, Jemaah Jalani Vaksinasi di Lombok
Prabowo-Gibran Usung Makan Siang Gratis, Pengusaha Bilang Begini
Pulau Pheasant, Sebidang Tanah yang Bisa Ubah Wilayah 2 Negara Tiap 6 Bulan
Ini Manfaat bagi Indonesia Jadi Tuan Rumah World Water Forum ke-10
Cara Bersihkan Lilin pada Anggur Hanya dengan 2 Bahan, Tanpa Pakai Cuka
Panas Terik, Taman Jadi Tempat Favorit Warga di Myanmar Cari Kesejukan