Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan infrastruktur telekomunikasi di kota-kota kecil dan menengah diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi dan kreativitas masyarakat. Inilah yang diharapkan oleh Biznet Networks selaku perusahaan layanan data center, internet, dan TV kabel di Indonesia.
"Jika infrastruktur sama dengan kota-kota besar, maka pertumbuhan ekonomi akan naik, seperti industri pariwisata, perhotelan dan industri UKM lainnya. Apalagi Internet dan TV kabel saat ini sudah menjadi kebutuhan utama di setiap perhotelan," ujar Yudie Hariyanto, VP Sales-Business Market of Biznet Kamis lalu (10/7) di kantor Biznet Networks lantai 8, Gedung Mid Plaza, Jakarta.
Lebih lanjut Yudie memaparkan, target utama pasar Biznet melalui proyek jaringan Intercity yang dibangunnya akan sangat berbeda dengan pasar di kota-kota besar seperti Jakarta. Pasalnya, jaringan Intercity tersebut dibangun di kota-kota kecil dan menengah. [Baca: Biznet Bangun Jaringan Serat Optik di Jawa-Bali]
"Untuk program Intercity ada 3 segmen, UKM, Perumahan, dan Korporat. Segmen UKM dan ritel yang paling utama akan kita genjot sekitar 30-50 %, selanjutnya 10-20 % Enterprise dan 30 % perumahan," tambah Yudie.
Untuk harga paket internet, Yudie mengatakan bahwa Biznet menerapkan harga nasional dengan pelayanan yang sama seperti program Metronet.
"Meskipun ini investasi baru, namun untuk 3 segmen tersebut, Biznet menggunakan harga nasional. Seperti program Metronet, mulai dari 600 ribu dengan kecepatan 1,5 Mbps dan unlimited akses," ucap Yudie.
Pada kesempatan yang sama, President Director Biznet, Adi Kusma mengatakan, penetapan harga nasional didasari atas daya beli masyarakat Indonesia yang semakin meningkat.
Ketika ditanya soal nilai investasi dan keuntungan dari untuk program jaringan Intercity, Adi mengatakan Biznet berinvestasi lebih dari 60 juta US dollar untuk membangun jaringan Fiber Optic sepanjang lebih dari 1.600 km.
"Nilai investasi sekitar 60-75 juta US dollar. Karena ini pembangunan infrastruktur jadi untuk income baru terasa 3 tahun ke depan. Kami menargetkan pendapatan 30-40% pertahun," ujar Adi Kusma.
Gelar Program Intercity, Biznet Terapkan Harga Nasional
President Director Biznet, Adi Kusma mengatakan, penetapan harga nasional didasari atas daya beli masyarakat Indonesia yang semakin meningk
diperbarui 14 Jul 2014, 16:16 WIBPresident Director Biznet, Adi Kusma mengatakan, penetapan harga nasional didasari atas daya beli masyarakat Indonesia semakin meningkat. (Liputan6.com/Gilar Dhani)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Jawa Tengah - DIYFilm Monster Dijadwalkan Tayang di Netflix Mulai 16 Mei 2024
6 7 8 Energi & TambangMau Beli Emas Pekan Ini? Simak Faktor yang Memengaruhi
9 10
Berita Terbaru
Puluhan Warga di Sukabumi Keracunan Makanan Acara Pernikahan, 2 Korban dalam Kondisi Hamil
Ekspor Batik Indonesia Capai Rp 283 Miliar di 2023, Saatnya Masuk Pasar Digital?
GOTO Mau Lepas Bisnis Logistik Tokopedia Tahun Ini, Tak Termasuk GoSend
Buntut Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Kapolresta Manado Diperiksa Propam Polda Sulut
10 Fakta Menarik Seputar Bumi yang Kita Huni, Ternyata Tidak Datar Tapi...
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Thomas dan Uber 2024: Siapa Lolos ke Babak 8 Besar?
Rencana Kenaikan Tarif KRL Commuter Line Tahun Ini
Pemuda di Bogor Tewas Dibacok Secara Brutal, Jasad Dibuang Pelaku
BNI Mampu Salurkan Kredit Rp 695,16 Triliun hingga Kuartal I-2024
Gunung Ibu Erupsi Lagi Senin Malam 29 April 2024, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter
Jokowi Gelar Nobar Timnas Indonesia U-23 di Istana, Panggil Relawannya
Pihak Rio Reifan Ajukan Rehabilitasi, Polisi: Karena Sudah Berulang Kali, Kami Tetap Lakukan Penyidikan