Subsidi BBM Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi RI

Indonesia diharapkan dapat meningkatkan belanja infrastruktur untuk mendukung investasi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Jul 2014, 18:39 WIB
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi kendala untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah diminta untuk membenahi subsidi BBM agar dana subsidi dapat dialihkan ke infrastruktur.

Anggota Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), David Sutyanto menuturkan, peran investor diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Para investor ingin pemerintah membangun infrastruktur untuk menunjang investasi.

Namun sayang, saat ini keuangan pemerintah lebih banyak disalurkan untuk subsidi BBM. Oleh karena itu, pemerintah dinilai harus menaikkan harga BBM dan mengalihkan anggaran itu ke pembangunan infrastruktur.

"Pasar ingin kita (Indonesia) meningkatkan belanja, kurangi subsidi tingkatkan infrastruktur, cara paling mudah mengurangi subsidi entah bagaimana caranya apakah konversi," kata David, dalam diskusi IHSG Pasca Quick Count 2014, di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2014).

David melanjutkan, pemerintah harus menjaga neraca perdagangan dan transaksi berjalan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini mengurangi ketergantungan impor, dan mengetatkan masuk barang impor.

"Bea masuk negara, masih rendah 6-7 persen Indonesia masih rendah bayang kan Brazil," tutur David.

Selain itu, menurut David iklim investasi dijaga dengan baik dengan memangkas birokrasi dan perizinan. Pasalnya, kedua hal itu membuat proses investasi di Indonesia menjadi sulit.

"Foxcon ingin bangun pabrik di kita (Indonesia), tapi mesti begini (banyak birokrasi) nggak jadi-jadi. Itu yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi," pungkasnya. (Pew/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya